KEKER.FAJAR.CO.ID – Hai SoKeR, pernah nggak berada di dekat seseorang tapi tidak merasa nyaman, selalu kesel, dan hawanya selalu ingin marah kepada orang tersebut? Mungkin saja kamu adalah orang yang toxic.
Yup, istilah yang diberikan kepada orang yang menyebalkan ini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat dan warganet. Trennya istilah toxic, semua jadi serba toxic, marah dibilang toxic. Supaya lebih paham dengan karakter yang menyebalkan ini, so baca terus yah!
Apa sih Itu toxic? Toxic-toxic club, sebutan ini ditujukan buat sekelompok orang yang dianggap toxic. Jangan sampai kamu sering mengatakan istilah toxic, tapi malah nggak tahu artinya. Jadi, kata toxic itu kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah mengandung racun.
Wah, dari artinya saja sudah serem dan bahaya banget, kan? Tapi, racun di sini bukan kata “racun” yang sebenarnya loh, melainkan racun berbentuk sifat diri yang menyebabkan orang lain terkena dampak negatif dari yang kita perbuat. Kalau dilihat dari kamus Bahasa Inggris, toxic adalah kata sifat yang digunakan untuk mendeskripsikan kepada orang yang punya banyak sifat negatif, orang yang mudah jengkel, suka berbicara kasar ke orang lain, dan sebagainya.
Yakin kamu bukan orang toxic? Daripada cuma menduga-duga, yuk, simak ciri-ciri orang toxic berikut ini. Siapa tahu ada salah satu cirinya yang mirip dengan sifatmu.
1.Playing Victim
Orang toxic akan senang bila berada di dalam situasi di mana ia bisa dengan gampang menyalahkan orang lain. Tidak jarang, ia akan dengan senang hati menerima peran sebagai korban. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk menyalahkan orang lain atas semua permasalahan yang terjadi. Keadaan seperti ini diartikan seolah-olah dialah korban alias playing victim. Kalau hasilnya ternyata kamu lebih senang playing victim, berarti kamu termasuk ke dalam salah satu ciri orang yang toxic.
2.Drama Queen
Salah satu ciri yang paling menjengkelkan dengan mencari perhatian lewat drama. Orang yang seperti ini hanya menginginkan simpati dan dukungan, namun nggak mau mencari solusinya. Kerjaannya hanya mengeluh dan terus mengeluh. Ini berarti masih berkaitan dengan ciri toxic sebelumnya, yaitu playing victim.
Kamu mungkin akan menjadi pusat perhatian di dalam drama yang kamu buat sendiri. Namun, orang-orang yang ada di sekelilingmu lama-lama akan lelah kalau terus-terusan mendengar keluhanmu yang tidak berujung. Itu sama saja kamu mengizinkan sifat toxic untuk mengendalikan dirimu sendiri. Kalau ternyata benar kamu punya ciri yang satu ini, ayo mulai sekarang coba untuk mencari kesenangan lain lewat hal-hal yang lebih positif. Kamu pasti bisa!
3.Suka Julid di Media Sosial
Ada artis yang lagi kontroversial, langsung komentar di kolom Instagramnya. Ada kasus yang lagi viral, langsung mendadak jadi social justice warrior (SJW), padahal belum tahu beritanya secara detail. Mengemukakan pendapat dan membela orang lain memang nggak dilarang kok. Masalahnya itu kalau kamu mengemukakan pendapat dengan cara marah-marah tanpa tahu informasinya secara detail terlebih dulu. Terlebih tulisan kamu di media sosial bakal terus ada dan menjadi jejak digital.
Akan berakibat fatal untuk masa depan kamu loh saat menapaki dunia kerja. Perusahaan akan mencari tahu bagaimana jejak digitalmu di internet. Kalau seandainya mereka melihat tulisanmu yang berkoar-koar dengan bahasa kasar, bisa gawat banget, deh! Ayo kurangi sikapmu yang keras kepala dan barbar itu. Sebarkan hal-hal yang positif di media sosialmu!
4.Hobi Memotong Omongan
Ciri yang berikutnya adalah punya hobi memotong omongan orang lain. Ada tiga kemungkinan, yaitu kamu memang terbiasa bicara dengan cepat, kamu terlalu semangat saat mengobrol, atau kamu memang orang toxic. Siapa sih yang mau kalau omongannya dipotong?
Orang yang toxic akan selalu memotong pembicaraan karena ingin menjadi orang yang paling mendominasi di dalam obrolan tersebut. Curhat sampai habis-habisan tanpa memikirkan perasaanmu juga. Bahkan mereka yang toxic nggak akan menanyakan bagaimana kabarmu, karena mereka hanya fokus pada keresahan yang ingin mereka tumpahkan kepadamu. Wah, curang banget ya. Padahal yang namanya ngobrol seharusnya berjalan dua arah.
Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu toxic. Balik lagi ke diri SoKeR sendiri. Apakah kamu nyaman menjadi orang yang toxic atau sebaliknya? Semua pilihan ada di tanganmu. Karena kamu adalah pilot untuk kehidupanmu sendiri. Yuk, belajar bijak dalam bersikap di kehidupan sosial!(*)