KEKER.FAJAR.CO.ID – Pernah nggak sih, kamu bingung soal sarapan? Ada yang bilang sarapan itu penting banget, tapi di sisi lain, ada juga yang bilang kalau nggak sarapan justru lebih sehat. Jadi, mana yang bener nih?
Sekarang ini, banyak remaja yang sering banget melewatkan sarapan. Alasannya macam-macam: buru-buru ke sekolah, belum lapar, atau bahkan nggak sempat karena bangun kesiangan. Padahal, masa remaja itu lagi butuh-butuhnya asupan gizi karena tubuh lagi tumbuh pesat dan aktivitas makin padat.
Kalau kamu sering skip sarapan, siap-siap deh sama efek sampingnya. Melewatkan sarapan bisa bikin kamu gampang lapar di siang hari, akhirnya jadi kalap makan banyak pas jam istirahat atau malah milih jajanan yang kurang sehat. Ini bisa bikin berat badan naik, bahkan sampai obesitas. Nggak cuma itu, risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2 juga bisa meningkat kalau kebiasaan ini terus berlanjut.
Selain itu, sarapan punya peran penting buat otak. Remaja yang rutin sarapan cenderung lebih fokus, konsentrasi di kelas lebih oke, dan daya ingatnya juga lebih tajam. Jadi, kalau kamu sering skip sarapan, bisa-bisa prestasi akademik ikut turun karena otak nggak dapet “bahan bakar” yang cukup buat belajar.
Tapi, Ada Juga yang Bilang Nggak Sarapan Itu Lebih Sehat?
Nah, belakangan ini mulai banyak yang ngomongin soal “intermittent fasting” alias puasa makan dalam rentang waktu tertentu, salah satunya dengan melewatkan sarapan. Katanya, pola makan kayak gini bisa bantu tubuh membakar lemak lebih efektif dan bikin berat badan turun. Bahkan, ada penelitian yang bilang kalau skip sarapan nggak selalu buruk, asalkan kebutuhan gizi tetap terpenuhi sepanjang hari.
Tapi, penting banget buat diingat: setiap orang punya kebutuhan tubuh yang beda-beda. Kalau kamu tipe yang gampang lemas atau nggak fokus kalau nggak makan pagi, ya sebaiknya tetap sarapan. Apalagi buat remaja yang aktivitasnya padat, sarapan bisa jadi sumber energi utama. Sementara, kalau kamu mau coba skip sarapan atau intermittent fasting, pastikan dulu tubuh kamu kuat dan tetap penuhi kebutuhan nutrisi di waktu makan lainnya.
Sarapan itu ibarat bensin buat mobil. Tanpa sarapan, energi kamu bakal cepat habis, jadi gampang lemas, ngantuk, atau nggak semangat di sekolah. Dengan sarapan, tubuh dapet energi buat aktivitas seharian, mulai dari belajar, olahraga, sampai kegiatan ekstrakurikuler.
Nggak cuma soal energi, sarapan juga bantu jaga berat badan tetap ideal. Remaja yang rutin sarapan biasanya punya pola makan yang lebih teratur dan nggak gampang tergoda sama camilan nggak sehat. Selain itu, sarapan juga bikin kamu nggak gampang stres karena gula darah tetap stabil.
Banyak remaja yang merasa nggak sempat atau nggak terbiasa sarapan. Ada juga yang mikir kalau skip sarapan bisa bantu diet. Padahal, justru sebaliknya, skip sarapan malah bikin kamu makan lebih banyak di siang atau malam hari, yang ujung-ujungnya bikin berat badan naik.
Kapan Waktu Terbaik untuk Sarapan?
Waktu terbaik buat sarapan itu sekitar 1-2 jam setelah bangun tidur. Nggak harus makan berat kok, yang penting ada asupan makanan bernutrisi seperti roti gandum, telur, buah, atau susu. Yang penting, hindari makanan tinggi gula atau lemak jenuh biar tubuh tetap fit dan nggak gampang ngantuk di kelas.
Supaya nggak skip sarapan, kamu bisa coba beberapa trik ini:
- Siapkan menu sarapan yang simpel tapi bergizi, misal sandwich, oatmeal, atau buah potong.
- Bangun lebih awal biar nggak terburu-buru.
- Biasakan sarapan bareng keluarga supaya lebih seru dan jadi rutinitas.
- Pilih menu yang kamu suka, asal tetap sehat.
Intinya, sarapan itu penting, apalagi buat remaja yang butuh energi ekstra. Tapi, kalau kamu mau coba pola makan tanpa sarapan, pastikan kamu tetap sehat dan kebutuhan gizi tetap terpenuhi. Jangan lupa, dengerin tubuh kamu sendiri dan jangan asal ikut tren tanpa tahu risikonya.
Yuk, mulai peduli sama pola makan kamu dari sekarang! Mau sarapan atau skip, yang penting tetap sehat, semangat, dan produktif setiap hari!
MUH. REIHAN