Cerpen KeKeR: Keberanian yang Tak Terucap

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Di sebuah kampung yang terletak di antara lembah hijau dan hutan lebat, ada seorang gadis bernama Zainab. Dia bukan gadis yang mencolok.

Wajahnya sederhana, langkahnya selalu tenang, dan hatinya seolah terbagi antara rasa ingin tahu dan ketakutan yang tak pernah hilang.

Zainab tinggal bersama ibunya di sebuah rumah tua yang dikelilingi kebun kayu manis milik keluarga mereka. Namun, ada sesuatu yang berbeda dalam diri Zainab—sesuatu yang tak terlihat, tapi selalu ada.

Dahulu, ketika masih kecil, Zainab sering mendengar cerita dari ibunya tentang sebuah danau yang tersembunyi di balik hutan.

Danau itu, katanya, memiliki kekuatan yang bisa mengubah nasib siapa saja yang berhasil menemukannya. Tapi tidak ada yang berani pergi ke sana.

Hutan yang harus dilalui penuh dengan cerita-cerita menyeramkan tentang roh-roh yang menjaga danau itu. Zainab selalu mendengarkan cerita itu dengan hati yang berdebar-debar, namun sesuatu dalam dirinya selalu berkata untuk mencari tahu lebih dalam.

Suatu pagi yang sejuk, setelah angin semilir mengusap wajahnya, Zainab memutuskan untuk berangkat. Dia tidak memberitahukan ibunya. Terkadang, keberanian tidak memerlukan kata-kata, hanya tindakan.

Dengan langkah mantap, Zainab menelusuri jalan setapak yang sudah lama terlupakan, memasuki hutan yang kini terasa berbeda—lebih gelap, lebih misterius. Setiap langkahnya seakan dihantui oleh bisikan-bisikan angin yang membawa aroma tanah basah.

Tiba di sebuah clearing, Zainab berhenti sejenak. Dia memandang sekeliling, dan matahari yang semula cerah, kini tertutup kabut tipis. Ia merasa seakan berada di dunia yang berbeda. Seperti di ambang antara kenyataan dan mimpi. Tepat di depan, sebuah danau kecil memantulkan cahaya yang redup. Tepiannya dipenuhi dengan rerumputan liar yang bergerak halus, seakan menyambut kedatangan Zainab.

Langkah Zainab makin mantap menuju bibir danau, namun saat itu juga ia mendengar suara, suara lirih yang datang dari dalam air.

“Kenapa kamu datang?”
Suara itu seakan berasal dari kedalaman yang tak terlihat.
Zainab terkejut. Selama ini ia tidak pernah percaya pada cerita-cerita seperti ini.

Namun entah mengapa, ia merasa ada sesuatu yang memanggilnya. “Aku hanya ingin tahu,” jawab Zainab, suaranya lirih namun penuh tekad.

Suasana hening sesaat, dan air danau itu bergerak pelan.

“Mereka yang datang tanpa niat tulus, akan kehilangan arah. Mereka yang datang dengan hati yang takut, akan hilang selamanya. Tapi mereka yang datang dengan keberanian, akan menemukan yang tidak mereka duga.”

Zainab terdiam, merenung. Mungkin selama ini dia hanya berani dalam pikiran, tapi tidak dalam tindakan.

Sekarang, dia baru menyadari bahwa keberanian sejati bukan datang dari tidak adanya rasa takut, tapi justru dari kemampuan untuk melangkah meski takut menguasai.

“Aku siap,” ucap Zainab akhirnya, dan untuk pertama kalinya, suaranya terasa kuat, tidak tergoyahkan.

Danau itu berkilau lebih terang, dan Zainab merasakan sesuatu yang aneh menyentuh hatinya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Namun, ia tahu satu hal: setiap langkah yang ia ambil dari sini, adalah langkah menuju dirinya yang lebih utuh. (*)

ST. Hafsah

SMAN 6 Makassar

IG @hafsascript_

  • Bagikan

Exit mobile version