Bahaya Deepfake di Kalangan Remaja: Edukasi Digital Makin Mendesak

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Pernah nggak sih, kamu nonton video di media sosial yang kelihatannya nyata banget, padahal ternyata palsu? Nah, itu namanya deepfake-teknologi canggih yang bisa bikin video atau audio palsu yang super meyakinkan, sampai-sampai susah banget dibedain sama yang asli. Di era digital kayak sekarang, deepfake mulai jadi ancaman serius, apalagi buat remaja yang aktif banget di dunia maya.

Bagaimana Deepfake Bisa Menjebak Remaja?

Deepfake memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) buat memanipulasi wajah, suara, bahkan gerakan tubuh seseorang di video. Hasilnya? Video palsu yang bisa bikin siapa pun kelihatan ngomong atau ngelakuin sesuatu yang sebenarnya nggak pernah terjadi. Masalahnya, banyak orang-termasuk remaja-masih belum punya kemampuan buat membedakan mana konten asli dan mana yang deepfake. Akibatnya, gampang banget tertipu dan termakan hoaks.

Dampak Deepfake Buat Remaja

Buat remaja, bahaya deepfake itu nyata banget. Contohnya, ada kasus deepfake pornografi yang sering banget menimpa perempuan muda. Wajah korban ditempel di tubuh orang lain dalam video tak senonoh tanpa izin. Akibatnya, korban bisa trauma berat, malu, bahkan sampai depresi atau takut bergaul di dunia nyata maupun online. Nggak cuma itu, reputasi korban bisa hancur, dan jejak digitalnya susah banget dihapus kalau sudah terlanjur viral.

Selain itu, deepfake juga sering dipakai buat penipuan online. Misalnya, suara atau wajah seseorang dipalsukan buat nipu teman atau keluarga supaya ngasih data pribadi atau uang. Ada juga yang pakai deepfake buat nyebarin fitnah, ujaran kebencian, atau propaganda yang bisa memicu keributan di masyarakat.

Remaja termasuk kelompok yang paling aktif di media sosial, tapi nggak semuanya paham soal literasi digital. Banyak yang cuma tahu cara pakai aplikasi, tapi belum ngerti cara kerja teknologi di baliknya atau risiko keamanannya. Kurangnya edukasi soal etika digital juga bikin remaja kadang asal share atau bahkan ikut-ikutan bikin konten deepfake tanpa mikir akibatnya.

Supaya nggak jadi korban atau pelaku deepfake, edukasi digital itu wajib banget! Remaja perlu belajar cara mengenali ciri-ciri deepfake, kayak gerakan mata yang aneh, ekspresi wajah yang kaku, atau suara yang nggak sinkron. Selain itu, penting juga buat selalu cek kebenaran informasi sebelum percaya atau share ke orang lain.

Sekolah, orang tua, dan komunitas juga harus ikut andil. Edukasi soal AI, etika teknologi, dan keamanan digital sebaiknya dimasukin ke kurikulum atau dibahas lewat workshop dan kampanye di media sosial. Dengan begitu, remaja bisa lebih kritis, nggak gampang termakan hoaks, dan tahu batasan dalam menggunakan teknologi.

Deepfake memang teknologi keren, tapi kalau jatuh ke tangan yang salah, bisa jadi bencana. Remaja harus makin waspada dan melek digital supaya nggak jadi korban atau pelaku kejahatan digital. Yuk, jadi generasi yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab di dunia maya-karena masa depan digital ada di tangan kalian!

Muh. Reihan

  • Bagikan

Exit mobile version