KEKER.FAJAR.CO.ID – Gelaran Putera Puteri Bumi Sulawesi Selatan 2025 resmi mencapai puncaknya pada Minggu malam (12/05/2025) dengan sukses menghadirkan finalis-finalis terbaik dari berbagai kota dan kabupaten se-Sulawesi Selatan. Bertempat di aula utama, acara final ini menjadi penutup dari serangkaian kegiatan intensif sejak audisi online pada April hingga karantina penuh wawasan di awal Mei.
Dengan mengusung slogan #EarthBeautyIsOurDuty, ajang ini tak hanya menampilkan parade penampilan memukau, tetapi lebih jauh menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai duta lingkungan dan pariwisata yang berkelanjutan.
Menurut Riki Adrian, Founder Duta Remaja Gowa yang turut hadir sebagai tamu kehormatan, ajang ini menyampaikan pesan kuat bahwa menjadi representatif bukan hanya tentang penampilan, namun tentang kepedulian terhadap bumi. “Mereka harus bisa menanamkan pemikiran yang sama kepada lingkungan sekitarnya, bahwa menjaga bumi adalah tugas kita bersama,” ujarnya.
Seirama dengan itu, Jery Syarif, Runner-Up Duta Pariwisata Remaja Nasional 2024, menambahkan bahwa ajang ini menjadi ruang edukasi dan advokasi yang relevan bagi remaja. “Finalis datang dengan kesiapan misi dan pesan yang matang. Mereka bukan hanya tampil percaya diri, tapi benar-benar paham isu lingkungan dan budaya lokal,” jelasnya.
Agung Dwy Putra dari Kabupaten Bone berhasil keluar sebagai Putera Bumi Sulawesi Selatan 2025, sementara Zakiyyah Zahra, mahasiswi Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, terpilih sebagai Puteri Bumi Sulawesi Selatan 2025. Keduanya membawa pesan mendalam soal pelestarian budaya, lingkungan, serta pentingnya inovasi generasi muda.
“Menjadi pemenang bukan sekadar selempang di pundak, tapi amanah untuk menjaga dan mempromosikan lingkungan serta pariwisata berkelanjutan,” ucap Agung penuh semangat. Sementara Zahra menegaskan bahwa keterlibatannya memperkuat dedikasinya sebagai penyuarakan isu-isu lingkungan. “Bumi tidak bersuara, tapi menunjukkan kerusakannya. Di sinilah peran kita.”
Penjurian dalam ajang ini melibatkan para tokoh muda inspiratif seperti Andi Arham Ramadhan Pawellangi, yang menilai berdasarkan prinsip 4B: brain, behavior, beauty, and brave. Menurutnya, “Tingkah laku dan sikap menghargai audiens menjadi kunci utama, disusul penguasaan materi dan keberanian dalam advokasi.”
Persiapan ajang ini digarap oleh Yayasan Inspirasi Muda, dengan dukungan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel. Menurut Adelim, selaku pembina, proses seleksi dimulai sejak April 2025 dengan berbagai tahapan seperti tes tertulis, wawancara, hingga media and tourism tour.
Dewan juri lainnya seperti Fika dan Fitri Ratu Bulqis menekankan bahwa ajang ini mendorong peserta untuk berani tampil, berpikir kritis, serta menjadi pribadi yang percaya diri di tengah publik. “Mereka membuktikan bahwa keberanian dan karakter bisa diasah lewat ajang seperti ini,” ujar Fika.
Dengan semangat kolaborasi dan pengabdian, Putera Puteri Bumi Sulawesi Selatan 2025 diharapkan mampu menjadi wajah baru gerakan muda dalam menyuarakan kelestarian bumi, budaya, dan pariwisata di level lokal maupun nasional. Sebagaimana harapan para pembina, kegiatan ini tidak hanya selesai di malam puncak, namun berlanjut menjadi aksi nyata di tengah masyarakat.
“Because we believe, Earth’s beauty is our duty.”