Lelah Sosial: Ketika Nongkrong Pun Bisa Melelahkan

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Bagi banyak orang, berkumpul dan bersosialisasi adalah hal yang menyenangkan. Tapi ada kalanya, setelah bertemu banyak orang, kita justru merasa lelah luar biasa bukan fisik, tapi batin. Inilah yang disebut social fatigue atau kelelahan sosial. Fenomena ini masih jarang dibahas, padahal diam-diam dialami banyak orang.

Kelelahan sosial bukan berarti antisosial. Bahkan orang yang ekstrover pun bisa mengalaminya. Ini adalah rasa jenuh atau terkurasnya energi setelah terlalu banyak interaksi sosial, terutama yang penuh basa-basi, ekspektasi, atau tekanan untuk tampil menyenangkan.

Seringkali kita tidak menyadari sumber lelah ini. Kita hanya merasa penat, butuh diam, malas membalas pesan, atau ingin menghilang sebentar. Padahal bisa jadi, kita hanya terlalu lama menyesuaikan diri dengan lingkungan tanpa memberi ruang untuk diri sendiri.

Yang membuatnya rumit: dalam budaya kita, menolak ajakan nongkrong sering dianggap tidak sopan, sombong, atau “menarik diri”. Padahal, menjaga jarak untuk pulih bukanlah tanda ketidakpedulian melainkan bentuk penghormatan terhadap batas pribadi.

Lalu, bagaimana mengelola kelelahan sosial?

Pahami Batas Energimu Sendiri: Kenali sinyal tubuh dan batin. Jika merasa jenuh, beri waktu untuk recharge.

Jangan Takut Berkata “Nanti Dulu”: Menolak ajakan bukan berarti menolak hubungan. Kadang, jeda justru menyelamatkan kualitas relasi.

Pilih Interaksi yang Bermakna: Lebih baik satu obrolan jujur daripada lima kumpul yang melelahkan batin.

Ciptakan Ruang Aman untuk Menyendiri: Menyendiri bukan berarti kesepian. Kadang, itu bentuk cinta pada diri sendiri.

Di tengah dunia yang menuntut kita selalu hadir, ramah, dan aktif, istirahat dari interaksi sosial adalah kebutuhan yang sah. Lelah sosial bukan kelemahan, tapi alarm untuk kembali ke pusat diri.

Jadi, apakah salah merasa lelah setelah bersosialisasi? Tidak. Justru dari lelah itulah kita belajar bahwa bahkan dalam hubungan sosial, batas adalah bentuk cinta terutama pada diri sendiri.

Fitrah

  • Bagikan

Exit mobile version