Siapa sangka, dari kecintaan sederhana terhadap dunia tarik suara, Muhammad Sultan, siswa kelas 11 MAS Al Asy’ariyah, berhasil tampil sebagai anggota paduan suara dalam ajang bergengsi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Deli Serdang.
Berawal dari niat untuk mencoba hal baru, Sultan mengikuti seleksi paduan suara tanpa bayangan akan sejauh apa langkah itu membawanya. “Awalnya saya cuma ingin mencoba. Saya suka menyanyi dan penasaran dengan dunia paduan suara,” ujarnya. Namun siapa sangka, seleksi vokal yang menegangkan justru menjadi titik awal dari perjalanan luar biasa.
“Waktu itu saya gugup sekali, tapi saya yakinkan diri: ‘Sultan, kamu bisa. Lakukan dengan hati’,” kisahnya. Hasilnya? Ia dinyatakan lolos dan resmi menjadi bagian dari tim paduan suara MTQ Kabupaten Deli Serdang.
Setelah dinyatakan lolos, hari-hari Sultan dipenuhi latihan intensif. Bersama tim, ia mendalami berbagai lagu wajib seperti Mars Deli Serdang, Mars Madrasah, Indonesia Raya, hingga lagu tema MTQ. “Latihannya nggak mudah. Harus kompak, kuat, dan penuh semangat. Kami belajar bukan cuma menyanyi, tapi menyampaikan rasa lewat lagu,” katanya.
Momentum spesial justru datang saat Ramadan. Di tengah ibadah puasa, semangat latihan tidak surut. “Kami tetap latihan meski haus dan lelah. Tapi justru saat itu kami merasa latihan kami lebih bermakna karena niatnya bukan sekadar tampil, tapi menyampaikan kebaikan lewat suara,” tutur Sultan.
Puncaknya, ketika hari H tiba. Sultan mengaku jantungnya berdebar kencang saat berdiri di atas panggung. Namun begitu lagu pertama dimulai, semua rasa gugup sirna. Ia menyanyi sepenuh hati. “Penonton ikut hanyut, dan itu momen yang nggak akan saya lupakan,” katanya
Bagi Sultan, pencapaian terbesarnya bukanlah sorotan atau tepuk tangan, melainkan proses panjang yang membentuk dirinya.
“Saya belajar bahwa kesuksesan itu tidak instan. Ia tumbuh dari keberanian mencoba, semangat berjuang, dan keikhlasan dalam menjalani setiap proses,” ungkapnya. (nrp/yuk)
