KEKER.FAJAR.CO.ID – Tidak semua siswa menunggu dijelaskan ulang untuk bisa memahami pelajaran. Salah satu contohnya adalah Sutryana, siswi SMA Babussalam Boddie, yang mengandalkan belajar mandiri sebagai kunci memahami materi pelajaran.
“Awalnya itu karena saya mau buktikan sama diri sendiri kalau saya bisa paham pelajaran tanpa harus tunggu dijelaskan ulang terus. Kadang di kelas tidak sempat semua dibahas, jadi saya belajar lagi sendiri di rumah,” ungkap Sutryana.
Untuk mendukung kebiasaan belajarnya, Sutryana membuat jadwal sendiri agar lebih terarah. Ia memilih waktu malam sebagai waktu belajar yang paling nyaman.
“Saya biasa bikin jadwal sendiri. Misalnya hari ini fokus biologi, besok fisika. Saya mulai belajar usai makan malam, jadi tenang suasananya. Yang paling saya dahulukan itu pelajaran yang saya kurang paham,” tambahnya.
Meski terlihat sederhana, belajar mandiri tetap punya tantangan. Rasa malas dan godaan gawai menjadi dua hal yang paling sering ia hadapi.
“Tantangannya itu malas sama gangguan ponsel. Tapi saya biasa matikan data dahulu atau simpan ponselnya jauh-jauh. Kalau mulai belajar juga, saya pakai timer. Misalnya 30 menit fokus belajar, terus istirahat sebentar,” jelasnya.
Menurut Sutryana, belajar mandiri tidak hanya membuat pemahaman pelajaran lebih cepat, tapi juga membentuk kebiasaan baik.
“Belajar mandiri itu bikin kita jadi lebih cepat mengerti karena kita cari tahu sendiri. Rasanya puas kalau bisa paham materi hasil usaha sendiri,” tutupnya. (nrp/yuk)