Gigitan Hewan Bisa Sebabkan Rabies? Hati-Hati, Nggak Cuma Anjing Lho!

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Yuhuu sobat KeKeR, Kalau dengar kata rabies, pasti yang langsung terlintas di pikiran banyak orang adalah anjing. Padahal, faktanya, nggak cuma anjing lho yang bisa menularkan virus rabies ke manusia. Ada beberapa hewan lain yang juga bisa jadi sumber penyakit ini, dan kamu wajib tahu biar bisa lebih waspada!

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang sistem saraf. Penyakit ini tergolong sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian kalau nggak ditangani dengan cepat. Nah, penularannya paling umum lewat gigitan hewan yang sudah terinfeksi virus rabies.

Yang paling terkenal memang anjing. Anjing yang terinfeksi rabies biasanya jadi agresif, mudah menggigit, dan menunjukkan perubahan perilaku yang drastis. Tapi selain anjing, ada juga kucing yang bisa menularkan rabies, terutama kucing liar atau yang tidak pernah divaksin.

Kelelawar juga masuk daftar hewan penyebar rabies. Di beberapa negara, kasus gigitan kelelawar jadi sumber utama penyebaran rabies ke manusia. Di Indonesia sih kasus ini tergolong jarang, tapi tetap perlu hati-hati kalau ketemu kelelawar, apalagi yang kelihatan sakit atau berperilaku aneh.

Selain itu, kera atau monyet juga bisa menularkan rabies. Di daerah wisata alam yang banyak monyetnya, kadang wisatawan tergoda buat kasih makan atau main-main. Padahal, hewan liar ini bisa menggigit sewaktu-waktu. Kalau kebetulan monyetnya terinfeksi rabies, risikonya bisa sangat fatal.

Hewan liar lainnya seperti rubah, musang, dan bahkan sigung (skunk) di luar negeri juga dilaporkan bisa membawa virus rabies. Di Indonesia sendiri, kasus terbanyak memang berasal dari anjing dan kucing, tapi bukan berarti yang lain aman 100%.

Tanda-tanda hewan terkena rabies biasanya ditandai dengan perilaku yang nggak biasa. Misalnya tiba-tiba jadi galak, takut air, air liur berlebihan, dan terlihat kebingungan. Kalau kamu lihat hewan dengan ciri-ciri seperti ini, lebih baik hindari dan segera lapor ke petugas atau dinas terkait.

Yang bikin rabies makin berbahaya adalah masa inkubasinya yang bisa cukup panjang, bahkan sampai beberapa minggu. Artinya, seseorang bisa tampak baik-baik saja setelah digigit, tapi virusnya pelan-pelan menyebar dalam tubuh.

Kalau kamu atau orang terdekat digigit hewan yang dicurigai rabies, jangan panik tapi juga jangan anggap remeh. Segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit, lalu pergi ke fasilitas kesehatan buat dapatkan vaksin anti-rabies.

Penting banget untuk tidak menunda penanganan. Karena begitu gejala rabies muncul pada manusia seperti demam, gelisah, sulit menelan, hingga halusinasi—penyakit ini hampir selalu berakhir dengan kematian. Makanya, pencegahan sejak awal itu krusial.

Nah, biar nggak sampai ketularan, hewan peliharaan juga harus dirawat dengan baik. Vaksinasi rabies untuk hewan peliharaan seperti anjing dan kucing itu wajib banget. Jangan tunggu hewannya sakit dulu baru panik.

Selain itu, jangan terlalu percaya sama hewan liar yang kelihatan jinak. Bisa jadi dia memang sakit. Kalau kamu punya anak kecil di rumah, edukasi mereka juga buat tidak sembarangan mendekati atau memegang hewan asing di luar.

Buat para pecinta hewan, penting juga buat tahu info ini. Bukan berarti kita jadi takut atau benci sama hewan, tapi lebih ke arah peduli dan tanggap. Karena rabies bisa dicegah asal kita paham cara penularannya dan nggak abai dengan luka gigitan sekecil apa pun.

Ingat, rabies itu bisa sangat mematikan, tapi juga 100% bisa dicegah dengan vaksin dan penanganan cepat. Jadi, yuk lebih peduli dan waspada, terutama kalau kamu sering berada di lingkungan yang banyak hewan berkeliaran.

~ Nur Zakiatil Khashashah

  • Bagikan