KEKER.FAJAR.CO.ID – Hola Sobat KeKeR, mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji itu meski praktis dan memiliki cita rasa yang menggoda. Tapi, menyantap junk food kurang baik bagi kesehatan tubuh maupun kemampuan belajar.
Muhammad Alif Ahram, siswa SMAN 8 Gowa, mengaku bahwa dirinya pernah merasakan langsung akibat dari terlalu sering mengonsumsi junk food.
“Terlalu sering makan junk food itu bahaya sekali buat kesehatan. Soalnya kandungan lemak, garam, dan gulanya tinggi. Saya pernah ngalamin sendiri, jadi gampang capek dan perut juga sering tidakenak. Memang praktis dan enak sih, tapi kalau keseringan bisa bikin badan nda fit gak sih,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Nadratun Syurura dari SMK SMIT Makassar. Ia menyoroti bagaimana junk food bisa mengubah kebiasaan makan dan membuat seseorang menjadi ketergantungan.
“Saya lihat banyak teman yang jadi ketergantungan sama junk food. Jadi malas makan masakan rumah, padahal lebih sehat. Lama-lama itu bisa jadi kebiasaan buruk. Kalau udah biasa makan instan dan gorengan terus, nanti susah banget berhenti. Menurut saya itu merugikan jangka panjang,” jelasnya.
Sementara itu, Salmawati asal SMAN 13 Gowa, menyoroti efek junk food dari sisi kognitif. Ia menyebutkan bahwa konsumsi makanan tidak sehat juga bisa memengaruhi konsentrasi dan performa belajar di kelas.
“Junk food tidak cuma berdampak ke fisik, tapi juga ke fokus belajar. Saya pernah baca kalau pola makan yang buruk bisa bikin otak kurang konsentrasi. Waktu saya sering makan makanan cepat saji, saya jadi gampang ngantuk dan susah fokus di kelas. Jadi sekarang saya lebih pilih makanan yang lebih sehat,” tuturnya.
Bagi Syifatullah Rezki Mauludy dari SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, junk food itu berbahaya. “Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi, serta mencari alternatif yang lebih sehat dan efisien.”
Nur Fatika Sari dari SMAN 13 Gowa bilang dalam jangka panjang, kebiasaan menyantap junk food bisa memicu obesitas. “Menurunkan daya tahan tubuh, serta menyebabkan gangguan pencernaan.”
Roger dari SMAN 2 Mamuju berpesan untuk bangun kesadaran.” Sebagai generasi muda, penting untuk kita mencari alternatif makanan sehat,dan mengubah pola pikir serta perilaku terkait makanan.”