KEKER.FAJAR.CO.ID – Banyak dari kita yang sering merasa waktu berjalan terlalu cepat, padahal sehari tetap 24 jam. Tapi pernah nggak sih kamu merasa kayaknya waktu habis begitu aja tanpa hasil yang jelas? Nah, itu tandanya kita belum benar-benar menghargai waktu.
Waktu itu ibarat pedang, kata pepatah Arab. Kalau nggak digunakan dengan baik, bisa “melukai” diri sendiri. Di era sekarang, banyak yang terjebak scroll media sosial berjam-jam, main game tanpa batas, atau malah rebahan seharian tanpa tujuan.
Menurut Raja Ahmad Siraj, salah satu siswa dari MAN 2 Soppeng, menghargai waktu bukan cuma soal disiplin, tapi juga bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri.
“Banyak orang berpikir menghargai waktu itu cuma soal datang tepat waktu, padahal lebih dari itu. Ini soal bagaimana kita memanfaatkan setiap detik untuk hal yang bermanfaat,” ujar Raja sapaannya.
Raja juga menambahkan, salah satu cara paling efektif untuk belajar menghargai waktu adalah dengan membuat jadwal harian yang realistis. Ia sendiri membagi waktu antara belajar, istirahat, organisasi, dan waktu pribadi agar semuanya seimbang.
Fenomena ‘mager’ alias malas gerak juga menjadi tantangan tersendiri dalam menghargai waktu. Tapi, menurut Raja, itu bisa diatasi kalau kita punya target kecil setiap harinya. Misalnya, hari ini wajib menyelesaikan satu tugas sekolah dan satu halaman buku. “Mulai dari hal kecil aja dulu. Nggak perlu langsung berubah total. Lama-lama kita akan terbiasa hidup teratur dan nggak suka buang-buang waktu,” tambahnya.
Menariknya, siswa MAN 2 Soppeng ini juga aktif dalam berbagai kegiatan OSIS dan forum diskusi remaja, yang menuntut manajemen waktu ekstra ketat. Tapi justru dari situ, ia belajar bahwa waktu adalah aset paling berharga bagi remaja masa kini.
So, masih mau buang-buang waktu buat hal yang nggak penting? Yuk, mulai sekarang belajar menghargai waktu. Karena setiap detik yang lewat, nggak akan pernah bisa diputar ulang. (nzk/yuk)