Forum Anak Desa Wanua Waru Resmi Dibentuk: Suara Anak Menggema di Jantung Desa Wisata Petualangan

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Partisipasi anak dalam pembangunan desa bukan lagi sekadar wacana. Hal ini dibuktikan melalui inisiatif inspiratif dari Andi Arham Ramadhan Pawellangi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2025 yang menggagas program bertajuk “Pelibatan Anak Secara Inklisif dalam Membangun Desa Wisata Petualangan melalui Pembentukan dan Pengaktifan Forum Anak Desa Wanua Waru” di Desa Wanua Waru, Kabupaten Maros.

Program ini menjadi salah satu bentuk nyata dari amanat Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No. 3 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Partisipasi Anak Melalui Forum Anak dengan menjadikan anak sebagai subjek aktif pembangunan, khususnya dalam mendukung pengembangan Desa Wisata Petualangan Wanua Waru.

Program ini berlangsung sejak pertengahan Juli 2025, terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yang saling terintegrasi. Dimulai pada 14 Juli 2025, pembentukan Forum Anak dilaksanakan menggunakan pendekatan jejaring sosial lokal, yakni menjaring anak-anak melalui komunikasi lintas komunitas dan tokoh masyarakat. Hasilnya, terbentuklah sebuah forum yang beranggotakan anak-anak yang tidak hanya aktif, tetapi juga memiliki semangat besar untuk berkarya dan berkontribusi.

Menurut Andi Arham mahasiswa delegasi Universitas Hasanuddin, selaku inisiator program yang menjalankan KKN Kebangsaan di Desa Wanua Waru, menyampaikan pembentukan Forum Anak ini merupakan langkah strategis dan visioner.“Sebagai mahasiswa Hukum Administrasi Negara yang memahami pentingnya pelibatan anak dalam pembangunan melalui amanat PermenPPPA No. 3 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Partisipasi Anak Melalui Forum Anak. Anak-anak bukan hanya penerima manfaat dari pembangunan, tapi juga mitra penting yang memiliki suara dan potensi besar. Forum Anak ini hadir untuk menjembatani suara mereka agar lebih terdengar dan terlibat dalam arah pembangunan desa,” ujarnya.

Selanjutnya, pada 15–16 Juli 2025, dilakukan pendataan Kartu Identitas Anak (KIA) bekerja sama dengan Forum Anak Kabupaten Maros dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak di Wanua Waru mendapatkan akses atas hak-hak sipil mereka secara resmi dan terdata.

Rifqi Fil Bahri, selaku Duta Anak Kabupaten Maros, turut hadir dan menjadi mitra dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan kebanggaannya atas antusiasme anak-anak desa yang begitu tinggi. “KIA bukan hanya selembar kartu, tetapi simbol pengakuan identitas dan hak setiap anak. Melihat proses ini dilakukan langsung di desa dan melibatkan anak-anak itu sendiri adalah langkah maju yang membanggakan,” tuturnya. Seluruh data hasil pendataan telah resmi diserahkan kepada Dukcapil Maros pada 21 Juli 2025 sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung pemenuhan hak-hak anak.

Tidak berhenti sampai di sana, Forum Anak juga diberikan bekal berupa pelatihan pencegahan perkawinan usia anak pada 17 Juli 2025. Materi yang diberikan berfokus pada pemahaman hak anak, risiko perkawinan dini, serta teknik komunikasi sebaya. Hasil dari pelatihan ini diwujudkan dalam aksi nyata berupa sosialisasi kepada siswa SMP pada 19 Juli 2025, menjadikan Forum Anak sebagai agen perubahan di lingkungannya.

Salah satu nilai kuat dari program ini adalah keberpihakannya pada pelestarian budaya. Pada 21–22 Juli 2025, Forum Anak menciptakan sebuah tarian baru bernama “Mappadendang Bulu Posso”, terinspirasi dari budaya lokal yang mulai dilupakan. Tidak hanya itu, mereka juga menyelenggarakan lomba permainan tradisional seperti engrang, balap karung, dan layang-layang sebagai bentuk upaya mengenalkan kembali kearifan lokal kepada generasi muda.

Sebagai puncak seluruh rangkaian kegiatan, digelar acara Riang Gembira di Kampung Petualang pada 23 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Dalam momen ini, Forum Anak Desa Wanua Waru resmi dilantik, dan untuk pertama kalinya, mereka menampilkan tari ciptaan sendiri di hadapan warga dan tamu undangan. Suasana haru dan bangga menyelimuti acara, menandai lahirnya generasi baru yang siap menyuarakan hak dan cita-cita mereka.

Ketua Forum Anak terpilih, Nurul Mawadda, menyampaikan rasa haru dan bangganya atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan teman-temannya. “Kami merasa didengar, diberi ruang, dan dipercaya. Forum Anak ini bukan hanya tempat berkumpul, tapi tempat kami belajar, menyampaikan suara, dan menjaga budaya desa kami. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari perubahan ini,” ungkap Nurul dalam sambutannya saat pelantikan.

Rasa bangga Kepala Desa Wanua Waru, Abdul Hannan turut disampaikan dengan mengapresiasi dan mendukung terhadap inisiatif ini. “Kami sangat bangga karena anak-anak di desa kami diberikan ruang untuk tumbuh, berpendapat, dan ikut membangun desa. Forum Anak ini bukan hanya kegiatan sesaat, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan Wanua Waru,” ungkapnya dalam sambutannya.

Program ini menjadi bukti bahwa anak-anak mampu mengambil peran strategis dalam pembangunan desa bila diberikan ruang, pendampingan, dan kepercayaan. Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN Kebangsaan, pemerintah daerah, dan masyarakat, Wanua Waru kini memiliki Forum Anak yang bukan hanya simbol, melainkan gerakan nyata yang tumbuh dari anak dan untuk anak.

Oleh : Andi Arham Ramadhan Pawellangi

  • Bagikan

Exit mobile version