Slow Living, Gaya Hidup Tenang yang Mulai Dilirik Remaja Zaman Sekarang

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Di tengah tekanan dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan, banyak remaja justru mulai memilih untuk hidup pelan-pelan. Konsep ini dikenal dengan istilah slow living, yaitu gaya hidup yang fokus pada kesadaran, ketenangan, dan menikmati setiap momen dengan lebih utuh.

Remaja masa kini mulai merasa lelah dengan tekanan untuk selalu produktif, eksis di media sosial, dan memenuhi standar tinggi dari lingkungan. Slow living hadir sebagai cara untuk “menekan tombol jeda” di tengah hiruk-pikuk rutinitas.

Gaya hidup ini mengajarkan untuk hidup lebih sadar, tidak terburu-buru, dan memberi waktu untuk diri sendiri. Contohnya seperti menyempatkan waktu journaling, berjalan santai di pagi hari tanpa gadget, menikmati proses belajar tanpa multitasking, hingga istirahat total dari media sosial sejenak.

Menariknya, tren slow living banyak ditemukan di konten-konten media sosial yang justru menampilkan ketenangan: aesthetic morning routine, aktivitas berkebun, membaca buku di taman, hingga membuat kopi dengan tenang sambil mendengarkan lagu mellow. Semua ini menunjukkan bahwa ketenangan kini jadi hal yang dicari, bukan hanya kecepatan.

Bagi sebagian remaja, slow living membantu mereka mengelola stres, menjaga kesehatan mental, dan memberi ruang untuk mengenal diri sendiri lebih dalam. Mereka tak lagi mengejar “sempurna”, tapi lebih memilih hidup yang bermakna, seimbang, dan jujur terhadap diri sendiri.

Tren ini bukan berarti anti produktif. Justru dengan hidup lebih sadar dan teratur, banyak remaja mengaku lebih fokus, kreatif, dan punya waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting. Slow living menjadi bentuk perlawanan positif terhadap tekanan zaman, sekaligus pengingat bahwa hidup tak harus selalu terburu-buru.

  • Bagikan

Exit mobile version