KEKER.FAJAR.CO.ID – Sobat KeKeR, kalau ngomongin unta pasti langsung kebayang gurun pasir yang luas, kan? Hewan satu ini memang jadi simbol kehidupan di padang pasir. Julukannya aja “kapal gurun”, karena sanggup jalan jauh tanpa minum berhari-hari.
Rahasia unta bisa tahan haus ada di cadangan lemak di punuknya, bukan di air lho! Lemak itu diubah jadi energi dan air ketika dibutuhkan. Jadi jangan heran kalau unta bisa bertahan hidup bahkan di cuaca ekstrem.
Selain itu, unta punya bulu mata panjang dan lubang hidung yang bisa ditutup rapat buat melindungi diri dari badai pasir. Kaki mereka juga lebar dan empuk, cocok banget buat jalan di pasir tanpa tenggelam.
Ternyata unta juga jadi penyelamat banyak orang di daerah gurun. Susu dan dagingnya jadi sumber makanan bergizi, sedangkan bulunya bisa diolah jadi pakaian hangat. Bahkan kotorannya bisa dipakai buat bahan bakar alami.
Di beberapa negara, unta nggak cuma dipakai buat angkutan, tapi juga jadi bagian dari kebudayaan. Ada balap unta, festival unta, sampai kontes kecantikan unta yang nggak kalah heboh dari kontes kecantikan manusia.
Yang unik, unta punya karakter yang cukup “drama”. Mereka bisa merengut, mendengus, bahkan meludah kalau lagi bete. Tapi kalau dirawat dengan baik, unta bisa jadi hewan yang setia dan jinak.
Unta juga punya kemampuan luar biasa buat mengingat jalan di gurun yang luas. Mereka bisa kembali ke sumber air atau rute tertentu walau udah lama nggak lewat situ. Benar-benar GPS hidup!
Saat ini, unta masih jadi bagian penting kehidupan masyarakat di Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Bahkan di Australia, populasi unta liar tumbuh pesat karena dulunya dibawa buat membantu pembangunan di pedalaman.
Jadi, lain kali kalau kamu lihat unta, ingatlah kalau hewan ini bukan cuma “kendaraan gurun” biasa, tapi makhluk tangguh yang sudah jadi bagian penting dari sejarah manusia.
~ Nur Zakiatil Khashashah