KEKER.FAJAR.CO.ID – Di masa remaja, pertemanan adalah segalanya. Tapi nggak semua teman membawa pengaruh positif. Ada yang selalu merendahkan, membandingkan, menyebar gosip, atau malah membuat kamu merasa bersalah terus-menerus. Kalau kamu pernah mengalami itu, bisa jadi kamu sedang berada dalam lingkaran pertemanan toxic.
Meninggalkan teman seperti ini bukan hal mudah. Tapi ada cara halus dan elegan buat menjauh tanpa harus ribut atau memutus hubungan secara drastis. Yuk simak 6 caranya!
1.Kurangi Frekuensi Berinteraksi
Kamu bisa mulai dari hal sederhana, seperti tidak langsung membalas chat atau memilih tidak duduk berdekatan di kelas. Tujuannya bukan untuk mengabaikan secara kasar, tapi memberi sinyal bahwa kamu sedang menjaga jarak. Ini juga memberi kamu waktu untuk menilai ulang relasi itu.
2.Sibukkan Diri dengan Aktivitas Positif
Gabung ekskul baru, ikut volunteer, atau belajar hal baru bisa jadi alasan natural untuk mengurangi intensitas bertemu. Bonusnya, kamu juga berkembang sebagai pribadi yang lebih sehat dan aktif.
3.Hindari Topik Sensitif yang Memicu Drama
Kalau harus tetap berinteraksi, hindari bahas hal-hal yang memicu emosi negatif. Jangan umbar cerita pribadi ke teman toxic karena sering kali informasi itu dipakai untuk menjatuhkan balik kamu.
4.Bentuk Support System Baru
Cari teman-teman baru yang bisa menghargai kamu apa adanya. Lingkungan positif akan membantu kamu pulih dan lebih percaya diri. Teman sejati nggak bikin kamu ragu jadi diri sendiri.
5.Tetap Sopan, Tapi Tegas
Kalau suatu saat dia menanyakan kenapa kamu menjauh, kamu bisa jawab dengan sopan dan jujur, seperti, “Aku lagi butuh waktu untuk fokus sama diriku sendiri,” atau “Aku lagi pengen menjaga energi positifku.” Nggak perlu menyalahkan dia secara langsung.
6.Kenali dan Jaga Batasan Diri
Yang paling penting, kamu harus tahu batasan apa yang tidak bisa ditoleransi. Jangan merasa bersalah karena menjaga dirimu dari hal-hal yang menyakitkan. Kamu berhak punya hubungan sosial yang sehat.
Sobat KeKeR, menjauh dari teman toxic bukan berarti kamu egois. Justru itu bentuk cinta diri yang sehat. Lebih baik sendiri daripada berteman tapi merasa sendirian, kan?
Kalau kamu sedang mengalami pertemanan seperti ini, ingat kesehatan mental kamu jauh lebih penting daripada mempertahankan hubungan yang menyakiti.