KEKER.FAJAR.CO.ID – Pernah nggak sih kamu lagi galau, terus tiba-tiba lihat pelangi dan langsung merasa dunia baik-baik aja? Ya, pelangi emang punya daya magis tersendiri. Tapi pernah kepikiran nggak, sebenernya pelangi itu muncul dari mana?
Jadi gini, pelangi itu bukan hasil lukisan langit atau efek kamera, ya. Pelangi muncul karena cahaya matahari yang kena tetesan air hujan di udara. Iya, sesimpel itu tapi juga sekompleks itu, lho!
Cahaya matahari sebenarnya berwarna putih. Nah, pas cahaya itu kena tetesan air, dia dibelokkan (alias dibiaskan), terus dipecah jadi warna-warna yang kita kenal: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Fenomena ini disebut dispersion.
Pelangi biasanya muncul setelah hujan dan posisi matahari harus di belakang kita. Kalau mataharinya di depan, ya kamu nggak bakal lihat pelangi. Makanya, waktu yang pas buat melihat pelangi itu pagi atau sore, saat matahari nggak terlalu tinggi di langit.
Uniknya lagi, pelangi itu sebenernya bentuknya lingkaran penuh. Tapi karena kita berdiri di tanah, yang kelihatan cuma setengah lingkarannya aja. Kalau kamu lagi naik pesawat dan beruntung, kamu bisa lihat pelangi yang bentuknya bener-bener bulat, lho!
Dan tahu nggak, pelangi juga bisa kembar! Kadang ada pelangi utama yang terang dan pelangi kedua yang lebih samar di atasnya. Itu karena pantulan cahaya terjadi dua kali di dalam tetesan air. Keren banget, kan?
Jadi, lain kali kalau kamu lihat pelangi, jangan cuma terpukau sama warnanya aja. Ingat juga gimana alam bekerja sama buat nyiptain keindahan itu. Oh iya, jangan buru-buru cari ujung pelanginya ya… soalnya itu cuma ilusi. Nggak bakal ketemu juga!
~ Nur Zakiatil Khashashah