KEKER.FAJAR.CO.ID – Teman-teman Keker, tahun 2025 jadi momen besar buat perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di media sosial. Sekarang, hampir semua platform besar kayak TikTok, Instagram, dan YouTube udah punya fitur AI bawaan yang bisa bikin konten otomatis, mulai dari edit video, bikin caption, sampai rekomendasi musik sesuai mood pengguna.
Fitur ini jelas bikin hidup konten kreator makin gampang. Cuma dengan satu klik, AI bisa nyesuain tone warna video, hapus noise audio, bahkan bikin transisi kekinian tanpa ribet. Banyak Gen Z yang bilang fitur ini bikin mereka lebih kreatif karena nggak perlu mikirin teknis rumit pas bikin konten.
Tapi di balik semua kemudahan itu, muncul juga isu privasi. Data pengguna yang dipakai AI buat ngasih rekomendasi personal dianggap rawan bocor atau disalahgunakan. Beberapa pakar teknologi udah ngingetin pentingnya literasi digital biar anak muda ngerti cara ngelindungin data mereka.
Menurut riset terbaru, 65% pengguna media sosial di Asia Tenggara sekarang aktif pake fitur AI, tapi cuma 30% yang sadar kalau data pribadinya ikut diproses sistem. Kondisi ini bikin perusahaan teknologi dituntut lebih transparan soal cara kerja AI mereka.
Perkembangan ini nunjukin kalau AI bukan cuma tren, tapi udah jadi bagian penting dari cara Gen Z berinteraksi online. Tantangannya sekarang adalah gimana teknologi ini bisa dipakai maksimal tanpa ngorbanin keamanan pengguna.
Kurni Sucia Ramadani