KEKER.FAJAR.CO.ID – Menyimpan barang bekas sering dianggap hal wajar. Tapi kalau semua kardus, botol, baju rusak, sampai kabel putus tetap disimpan dengan alasan “sayang dibuang”, bisa-bisa rumah malah jadi gudang, lho!
Kebiasaan ini dikenal dengan istilah hoarding atau penimbunan barang. Awalnya sih terlihat sepele, tapi kalau dibiarkan terus-menerus, bisa memengaruhi kebersihan rumah, kenyamanan, bahkan kesehatan.
Barang yang disimpan bertumpuk tanpa digunakan justru bisa jadi sarang debu, jamur, dan hewan kecil seperti kecoa atau tikus. Selain itu, ruangan jadi makin sempit, bikin stres, dan susah bergerak bebas. Belum lagi kalau sampai mengganggu anggota keluarga lain. Duh, bahaya banget!
Ada beberapa alasan kenapa orang suka menyimpan barang bekas:
- Merasa sayang karena punya nilai kenangan.
- Berpikir barang itu mungkin berguna suatu saat nanti.
- Tidak tega membuang karena takut menyesal.
- Merasa aman saat dikelilingi banyak barang.
Kalau sobat KeKeR mulai merasa rumah makin sesak atau susah membuang barang, saatnya ubah kebiasaan! Nih, beberapa tips yang bisa dicoba:
1 Mulai dari satu sudut ruangan dulu. Jangan langsung semuanya biar nggak kewalahan.
- Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah barang ini sudah dipakai dalam 6 bulan terakhir?” Kalau tidak, berarti sudah waktunya dilepas.
- Donasikan atau daur ulang barang yang masih layak pakai.
- Terapkan prinsip satu masuk, satu keluar. Kalau beli barang baru, artinya ada barang lama yang harus dilepas.
- Rutin bersih-bersih minimal sebulan sekali untuk mencegah penumpukan.
Ingat, rumah yang rapi bisa bikin pikiran lebih tenang. Jadi, jangan biarkan barang bekas yang nggak terpakai justru jadi beban. Lebih baik simpan kenangannya, bukan sampahnya