KEKER.FAJAR.CO.ID – Di tengah gegap gempita AI, mobil listrik, dan robot canggih, ada satu teknologi nyeleneh yang diam-diam lagi dikembangkan, digital smell recording alias teknologi perekam bau. Yap, kamu nggak salah baca.
Teknologi ini memungkinkan kita merekam aroma tertentu dan mengirimkannya secara digital ke tempat lain. Gila? Mungkin. Tapi ini nyata.
Tujuan Awalnya Bukan Untuk Seru-Seruan
Teknologi ini awalnya dikembangkan buat kepentingan medis dan militer. Misalnya, buat mendeteksi bau zat kimia beracun di medan perang atau mengenali aroma tubuh yang menandakan penyakit tertentu. Tapi sekarang, potensinya merambah ke dunia hiburan bahkan kkomunikasi
Alat ini bekerja seperti “hidung elektronik”. Sensor kecil menangkap senyawa aroma, lalu mengubahnya jadi data digital. Data itu bisa dikirim lewat internet dan diterima oleh alat penerima yang bisa “menciptakan ulang” bau tersebut menggunakan campuran senyawa kimia.
Bayangin Kalau Teknologi Ini Masuk ke Chat atau Video Call
Suatu saat nanti, kamu bisa video call sambil “mencium” aroma laut dari background pacarmu yang lagi liburan. Atau kamu bisa kirim “bau parfum” ke orang tersayang. Ngeri-ngeri seru, ya? Dunia digital bakal makin nyata.
Tantangannya Nggak Main-Main
Rekam gambar? Oke. Rekam suara? Mudah. Tapi bau? Ribet banget. Ada ribuan senyawa aroma yang harus diidentifikasi dan direplikasi. Belum lagi soal keamanan data aroma, jangan sampai bau terenkripsi bisa disalahgunakan buat bikin senyawa berbahaya.
Beberapa startup di Jepang dan Eropa udah bikin prototipe alat ini. Bahkan ada yang mencoba gabungkan dengan VR, biar pengalaman main game atau nonton film bisa makin imersif. Kebayang nonton film kuliner dan bisa nyium aromanya? Gokil sih.
Teknologi rekam bau ini bisa jadi langkah awal menuju dunia digital yang makin komplet. Nggak cuma bisa lihat dan dengar, tapi juga bisa “cium”. Kedengerannya aneh sekarang, tapi bukankah semua teknologi besar dulu juga dianggap gila? Jadi, jangan heran kalau sebentar lagi, aroma kopi pagi bisa kamu kirim lewat WiFi.