KEKER.FAJAR.CO.ID – Pernah nggak sih kamu lihat teman-teman yang ganti-ganti olahraga setiap bulan? Minggu ini ikut yoga, bulan depan coba tenis, lalu mendadak rajin lari maraton? Fenomena ini lagi ramai di kalangan Gen Z, yang katanya nggak mau ketinggalan tren dan pengen punya gaya hidup sehat. Tapi sebenarnya, ini sekadar FOMO atau memang demi kesehatan?
Bagi sebagian Gen Z, olahraga bukan cuma soal kebugaran tubuh, tapi juga cara mengekspresikan gaya hidup. Media sosial punya peran besar dalam memicu tren ini. Saat satu jenis olahraga viral di TikTok atau Instagram, banyak yang langsung ikut mencoba, walau kadang cuma bertahan beberapa minggu.
Fenomena “coba semua olahraga” ini membuat rutinitas kebugaran jadi lebih variatif. Ada yang awalnya ikut kelas pilates karena influencer favoritnya rutin posting, lalu pindah ke wall climbing karena terlihat seru dan menantang. Bahkan, beberapa mengaku jadwal olahraganya lebih sering berganti dibanding playlist musiknya.
Meski terlihat seperti sekadar tren, nyatanya ada dampak positif. Dengan mencoba berbagai olahraga, Gen Z bisa menemukan aktivitas yang paling cocok dengan minat dan kondisi tubuh mereka. Variasi juga membantu melatih otot berbeda, mengurangi risiko bosan, dan membuat tubuh lebih adaptif.
Namun, sisi FOMO juga nggak bisa diabaikan. Beberapa orang merasa tertekan untuk mencoba olahraga tertentu demi terlihat “up to date” di media sosial. Tak jarang, biaya yang dikeluarkan untuk kelas, alat, atau perlengkapan olahraga jadi membengkak, padahal baru dipakai beberapa kali.
Pakar kebugaran menyarankan, tren ini sebaiknya diimbangi dengan konsistensi. Menurut mereka, mencoba olahraga baru memang bagus, tapi penting juga menetapkan satu atau dua jenis olahraga utama untuk hasil kesehatan jangka panjang. Tubuh butuh adaptasi yang stabil, bukan sekadar ‘sampling’ tanpa arah.
Bagi yang ingin memanfaatkan tren ini secara positif, kuncinya adalah menjadikan olahraga sebagai kebutuhan, bukan kewajiban sosial. Cobalah mencatat aktivitas yang benar-benar membuat tubuh nyaman dan pikiran lebih segar, lalu jadikan itu rutinitas. Olahraga lain bisa jadi pelengkap atau hiburan.
Pada akhirnya, mau sekadar ikut tren atau demi sehat, Gen Z punya cara unik dalam menikmati olahraga. Selama dilakukan dengan bijak, ganti-ganti olahraga bukan masalah besar malah bisa jadi cara menyenangkan untuk menjaga tubuh tetap aktif di tengah kesibukan dan hiruk pikuk dunia digital.