Hal serupa juga dirasakan Siswa MAN Jeneponto, M Achyart Adhari Kahar. Namanya Achyart tapi dipanggil Aidil. Doi bilang, Aidil membuatnya lebih percaya diri dibandingkan dengan nama Achyart yang susah disebut dan seperti nama orang asing. “Kita orang kampung tapi pakai nama seperti itu jadi tidak cocok,” ungkapnya.
Cowok yang hobi bermain basket itu juga menambahkan, dari kecil memang sudah dikenal dengan nama Aidil. Meski tak serupa dengan nama lengkapnya, Aidil merasa nyaman dengan nama sapaannya itu.
Psikolog Klinis, Kartika Cahyaningrum, MPsi Psikolog mengatakan, bahwa ramaja yang lebih senang dipanggil dengan nama yang berbeda dengan nama aslinya itu karena mereka sedang dalam proses pencarian identitas diri. “Mereka senang dipanggil demikian mungkin karena mereka memang suka dengan karakter atau makna dari nama itu sendiri,” ungkap perempuan yang kerap disapa Ocha itu.(*)