[Lomba Menulis] Surat untuk Gubernur

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Saya adalah Pelajar yang duduk di bangku kelas 10 di SMAN 3 Pinrang. Pada awalnya, libur yang katanya Hanya dua minggu itu merupakan kebahagian bagi saya. Tapi siapa sangka, minggu demi minggu, hari demi hari,  bulan demi bulan, sekarang telah berlalu begitu cepat. Oh iya, Namaku adalah Nurul Sabila,  relawan penyumbang tenaga dan penggalih ilmu untuk negara yang makmur.

Dua tahun lalu, pagiku sedikit diberi debaran. Saat itu Saya masih duduk dibangku SMP. Berita tentang covid-19 tersebar luas di dunia. Awal pelajaran baru digantikan awal suasana baru. Sebelumnya tidak terpikir olehku  akan adanya sekolah online ini. Awalnya jelas aku bingung, kenapa keadaan menjadi seperti ini? Kugalihlah sedikit informasi demi informasi tentang keadaan yang menyerang dunia ini. Ternyata dunia Telah diserang sebuah Wabah virus Dan diberlakukanlah Program “Lackdown” sebagai Tindakan pencegahan penyebaran virus. Walaupun ada rasa sedih di hatiku karena Tidak bertemu dan belajar dengan teman-temanku. Tapi, demi kebaikanku dan semua orang, aku harus tetap berusaha menjalaninya.

Seperti biasanya, aku tetap bangun pagi dan melakukan aktifitasku selayaknya keadaan sebelum pandemi ini. Tapi sekarang sedikit berbeda, aku yang dulunya mandi pagi untuk berangkat kesekolah, sekarang hanya membasuh muka dan mengerjakan pekerjaan rumah agar beban orang tuaku sedikit terangkat. Jangan salah! Aku bukanlah anak pemalas dan kotor. Tapi setiap bangun pagi, setelah aktifitas membantu ibu membersihkan rumah, pasti selalu bertepatan dengan jam masuk pelajar pertama.  Sehingga aku hanya akan gosok gigi, membasuh muka lalu bersiap – siap untuk Zoom Meeting atau Belajar daring.

Dua tahun ini mungkin ada banyak hambatan yang saya terima dalan proses pembelajaran. Mungkin bukan hanya saya sendiri, tapi bahkan semua teman teman di penjuru indonesia ini. Terkendalanya jaringan, tugas tugas yang menumpuk, pelajaran yang terlambat masuk,  pelajaran yang terlalu cepat masuk, itu semua adalah hambatan dan kendala saya dalam belajar online. Mungkin, bosan dan lelah adalah kata yang paling tepat untuk keadaan saya saat itu. Bukan hanya itu, keadaan ini juga membuat orang orang malas melakukan sesuatu. Tapi Karena keadaan ini juga, anak anak bangsa ini sedikit tahu cara menggunakan IPTEK dengan membuat kreativitas dalam tugas sekolahnya dan menurut saya sendiripun, pemberian tugas sekolah dalam keadaan ini, Bertujuan agar Siswa tetap mendapatkan ilmu walaupun terkendala akan wabah virus ini.

  • Bagikan