[Lomba Menulis] Surat untuk Gubernur

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID –

Gowa, 14 September 2021

Pak Gubernur yang terhormat,

  Selamat sore pak,

Saya menulis surat ini tepat pada pukul 13.55 ya walaupun masih terbilang siang dan terik matahari masih terpancar diluar, tetapi guru saya mengajarkan untuk mengatakan selamat sore. Saya tidak tahu, apakah surat ini benar-benar sampai di tangan bapak, atau hanya juri-juri lomba yang akan membacanya sekilas, tetapi saya harap siapa pun yang membaca surat ini bisa meluangkan waktu lima menit saja untuk mendengarkan cerita saya.

Halo! Saya Jihan Aqilah, saya rasa kita perlu berkenalan lebih dahulu. Saya bukan siapa-siapa tentunya, cuman anak baru gede yang sedang mempertanyakan mengapa dirinya selalu merasa krisis akan identitas. Umur saya 16 tahun, dan kalau kalian mencari di internet tentang fakta anak kepalang tanggung ini, maka tak heran kalau kata pertama yang muncul ialah kata labil, mudah bosan, umur-umur yang terbilang mudah merasa stres. Entah karena sugesti dari orang-orang yang mengatakan bahwa umurku ini sangat rentan dengan kata “stres” atau karena faktor lain. Entahlah, Jihan yang awalnya sangat gembira menghabiskan waktu di luar rumah, kini harus terkunci dengan alibi virus korona. Menyebalkan tentu saja, sedikit banyak hal ini mengubah diri saya, tergembok dua tahun di dalam rumah benar-benar melelahkan. Bukan hanya itu, belajar daring yang menggantungkan diri pada canggihnya teknologi juga tentu saja mengambil bagian atas perubahan yang terjadi dalam hidup saya. Jujur saja saya sangat lelah bermain ponsel. Benar-benar lelah, tetapi lucunya, tak seharipun bisa saya lalui tanpa memegang benda kotak ini. Satu sisi saya benar-benar benci versi diri saya yang seakan tak bisa hidup tanpa benda persegi ini, tetapi di sisi lain, saya benar-benar tak bisa menjalani kehidupan normal tanpanya.

  • Bagikan