[Lomba Menulis] Sulitnya Belajar Daring di Desaku

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Gattareng sebua kampung di atas pegunungan tinggi di ujung timur kabupaten Barru yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bone. Di sana kami di besarkan dengan adat istiadat yang masi kental dari leluhur kami. Berbicara mengenai masa pendemi saat ini Semenjak Virus Corona melanda dunia  hingga  negara kita  Indonesia selama beberapa tahun ini semuanya berubah salah satunya proses belajar mengajar yang harus di lakukan secara daring. Selamah belajar di masa pandemi ini saya peribadi sulit belajar dengan pasilitas yang terbatas serta para pelajar yang lain pun merasa kesulita karna susahnya menemukan akses internet, meski selama beberapa tahun ini sudah tersedia jaringan wifi.id namun kami harus membeli sebuah vocer untuk bisa terhubung dengan internet yang harganya pun terbilang cukup mahal.

Ketika jaringan bermasalah kami harus menempuh perjalanan jauh menuju puncak gunung untuk bisa mengakses internet,itu pun jaringan yang tersedia hanya jaringan telkomsel dan axis saja. Pengalaman saya sendiri pernah menepuh hujan deras demi mengikuti pembelajaran kala itu,kabut tebal serta angin kencang di sertai suara-suara heman menyatu jadi satu. Kalau di tanya takut atau tidak? jawabanya pasti ada rasa takut tapi tak ada pilihan lain waktu itu, kebetulan salah satu pelajaran saat itu ada Ulangan. pernah jatuh hingga muka lecet-lecet dan kaki bengkak hingga untuk berjalan susah.

Kalau di Tanya kenapa tidak ke kota padahalan kita sekolah di sana,atau mungkin saja ada keluarga yang bisa menumpang kita? Jawabanya bisa saja kami menumpang di rumah keluarga,  tapi bagaimana dengan yang lain yang tidak memiliki keluarga? Mereka harus mengeluarkan biaya cukup banya untuk membayar kos,biaya makan,serta biaya kotah internet, setidaknya kami megurangi pengeluaran  ketika di kampung ketimbang di kota yang jelas kami tau untuk mendapatka uang saja para orang tua kami harus membanting tulang sana sini,pergi pagi pulang sore demi sesuap nasi dan biaya hidup kami. Selama pendemi ini juga kami berfikir memanfaatkan waktu kami setelah pulang dari belajar online untuk membantu orang tua kami di kebun.

  • Bagikan