[Lomba Menulis] Surat untuk Gubernur

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Setelah 16 bulan lamanya aku belajar dirumah. Sejak diumumkan berita tentang pandemi diawal tahun 2020. Yang awalnya hanya 2 minggu dirumahkan namun berlanjut sampai berbulan-bulan lamanya.

Saat ini sekolahku sudah memberlakukan tatap muka walaupun belum sepenuhnya 100%.

Sebelumnya tidak pernah terpikir olehku belajar secara online, tidak bertemu dengan guru dan kawan-kawan rasanya hampa. Banyak momen yang tertinggal di masa SMA. Yang katanya masa SMA adalah masa yang paling indah dalam hidup hehe.

Tepat pukul 07.30 saatnya belajar melalui daring. Tak jarang kami berinteraksi melalui google meet, classroom dan melalui Whatsapp atau telegram. Selain itu guru juga biasanya memberikan tugas melalui modul atau memperhatikan video diyoutube. Jika ditanya apakah jenuh belajar dirumah? Ya sangat jenuh, alasan salah satunya yaitu terbatasnya interaksi antara siswa dan guru selain itu, jaringan juga kurang mendukung. Tak jarang juga aku bertengkar dengan adikku yang masih duduk dikelas 11,  jika lampu mati dan hanya salah satu dari kami yang baterai handphone nya masih ada.

Walaupun begitu, aku tidak mau patah semangat, aku tetap giat untuk mempertahankan prestasiku. Ketika mendapat tugas aku langsung mengerjakannya, jika aku menundanya nanti akan menumpuk dan akan menyusahkan diriku sendiri.

Selama belajar dirumah, ada sisi senang dan susahnya. Dari sisi senang, aku bersyukur karena memiliki banyak waktu bersama keluarga, uang jajan dapat aku tabung, untuk kuota alhamdulillah kemendikbud memberi kuota gratis. Alhamdulillah juga aku berada ditengah-tengah keluarga yang selalu mendukung dan menyemangatiku ketika aku sudah bosan dengan belajar. Namun susahnya, ruang interaksi bersama guru dan teman yang terbatas, jaringan yang kurang stabil dan pembelajaran secara daring menurutku kurang efektif.

  • Bagikan