Bapak Gubernur yang saya hormati, pernahkah bapak memikirkan bagimana kondisi mental pelajar di tengah pandemi? Sadarkah bapak akan pentingnya hal itu? apalah gunanya jaringan 4G-5G jika semangat belajarnya 0? Apalah gunanya HP dan laptop
canggih kalau siswa/siswinya yang Error? Sebagus apapun jaringan dan fasilitasnya kalau dari diri siswa sendiri yang stres dan sudah kehilangan hasrat belajar maka pembelajaran akan sulit untuk diterima. Itulah yang tidak kita inginkan tapi, bagaimana dengan kenyataanya?
Sungguh miris, melihat generasi muda yang kini banyak berputus asa, hanya berpasrah, mengikuti pembelajaran bukan lagi sebagai bentuk kebutuhan dan keinginan tapi sebagai kewajiban yang dipaksakan. Lihatlah pak mental rakyat kecilmu sedang tidak baik-baik saja, bagaimana jika mayoritas dari generasi muda kehilangan semangat belajar? Tak ada arah dan tujuan akan kemana ia nantinya. Lalu bagaimana nasib bangsa kedepannya?
Untuk itu bolehkah saya meminta satu hal dari bapak? saya mohon lakukan sesuatu yang tertuju untuk kesehatan mental kami, berikan bimbingan mental dan psikologi, motivasi serta semangat, kemaslah pembelajaran menjadi lebih menarik dan asik agar semangat kami terus berkobar. Sebagaimana remaja seumuran saya yang rela dan mampu menghafalkan seluruh lagu korea tanpa disuruh tapi Karena mereka menyenanginya, saya harap pendidikan pun bisa demikian, yang tanpa disuruh dan dipaksa siswa sendirilah yang tergerak melakukan dan memberi yang terbaik untuk dirinya dan bangsa.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan saya ucapkan terima kasih atas ketersediaan bapak membaca surat ini, mohon maaf juga jika ada kesalahan/kekurangan.
Salam Unggul Cerdas Berkarakter.
Hormat saya,
Nabila ilyas