[Cerpen] Salt Tea

  • Bagikan

“Eh?!” Aku tiba-tiba tersentak.“Ke.. kenapa? Ohh, bukan kalian ya, yang datang kemarin?”“Kami kok, Nek,” aku berusaha menutupi keterkejutanku lagi.“Gimana? Enak?”“I.. iya, Nek. Kami belum pernah coba seperti ini. Benar kan, Chi?”“Iya,” timpal Chici.Tak lama kemudian tampak Niswah mendatangi kami.“Ini bukumu,” Niswah menyodorkan buku milikku.“Tadi aku lupa nyimpannya di mana, jadi agak lama. Maaf ya. Eh, ini teh hijau? Wah, enak dong. Teh kemarin juga nenek yang buat, lho,” kata Niswah“Hah?! Iya?” Chici tiba-tiba berseru.“Baru sadar kamu?” bisikku dengan wajah gemas.“Kenapa? Gak enak, ya?” tanya nenek dengan wajah sedih.“Enak, kok. Hehe,” Chici tersenyum lebar.“Setiap ada yang bertamu, nenek selalu kasih teh buatannya. Macam-macam jenisnya. Nenek begini supaya orang-orang jadi nyaman bertamu di sini,” lanjut Niswah.


“Kok aku nyesel ya, sama perkataanku kemarin,” keluh Chici padaku saat perjalanan pulang.“Aku juga, Padahal niat Niswah baik, kasih kita minuman buatan neneknya,” sahutku.Sekarang sudah sore. Angin berhembus kencang dan memberikan terpaan sejuk di wajahku. Lagi-lagi kami berdua diberi buah tangan dari rumah Niswah.“Kita harus lakukan sesuatu, supaya nenek senang,” usul Chici. Kami berpikir sejenak.“AHAA! Aku tau!” seruku.


Nenek membuka pintu pagar dengan perlahan lalu masuk sembari menenteng tas belanjanya. Ia hanya berada seorang diri di rumah. Niswah sejak pagi hari telah berangkat ke sekolah. Di depan pintu rumah tergeletak kantong kertas berwarna putih.“Ini apa ya?” gumam nenek lalu dibukanya kantong tersebut.Nampak dua buah toples kecil bergambar bunga dan hati, dengan warna yang berbeda, yaitu biru dan kuning. Yang bergambar bunga bertuliskan GULA dan toples satunya yang bergambar hati bertuliskan GARAM. Di bawahnya tertera secarik kertas kecil.“Semoga suka, nek! Tetap semangat! (dari Dian dan Chici)”


Biodata:

Fathika Raihani TawaliSMA Plus Al-Ashri GM MakassarIG: @fika2546

  • Bagikan

Exit mobile version