Untuk tingkat kesulitan menurut Rifqy adalah proses pengeringan kulit pisang. Doi menjelaskan, bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kulit pisang harus dijemur di bawah terik matahari dengan kadar kekeringan yang sesuai. “Kalau dijemur biasanya membutuhkan waktu satu sampai tiga hari dan itu harus terus dipantau. Sebenarnya, bisa dioven tapi hasilnya akan tidak memuaskan,” pungkas cowok yang hobi bermain musik itu.
Untuk pengumpulan kulit pisang itu sendiri, Rifqy mengaku mendapatkannya dari berbagai tempat jualan gorengan. Doi bilang, banyak pedagang yang kulit pisangnya sudah menumpuk jadi sampah. “Daripada jadi sampah mending kita olah kembali. Bahkan, dengan nilai jual dan guna yang tinggi,” sambung Rifqy.
Basri Bahar ST MPd selaku Pembimbing Project Work SMK SMAK Makassar mengatakan, pemanfaatan limbah yang dilakukan SMAK adalah salah satu upaya untuk mendukung program langit biru dengan mengurangi pencemaran lingkungan. Upaya tersebut telah dilakukan sejak empat tahun terakhir.
Tetapi, bukan hanya untuk lingkungan, Basri menambahkan, bahwa apapun yang dilakukan oleh siswa diharapkan untuk bisa memberi manfaat yang lebih baik. “Artinya, kita bekerja bukan hanya untuk lingkungan saja. Tetapi juga bagaimana kita menghasilkan profit yang tentunya memiliki manfaat untuk kita sendiri,” pungkasnya. (*)