Menurut Dosen sekaligus Kepala Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, dr Asrini Safitri,M.Kes,Sp.GK pada tubuh remaja mengalami banyak perubahan terutama dalam pertumbuhan tinggi badan, terbentuknya otot tubuh, hingga perkembangan seksualnya. Untuk itu banyak remaja yang ingin menjalani diet karena ingin body goals yang cepat, sayangnya, caranya tidak tepat dan menjadi tidak sehat.
Ada yang meniadakan porsi karbohidrat, protein, atau lemak dalam komposisi makanannya. Hal inilah yang justru membuat tubuh remaja kekurangan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk bertumbuh dan berkembang, juga bisa memengaruhi suasana hati dan memicu berbagai penyakit, termasuk fisik dan mental. Memicu stres dan depresi pada remaja hingga gangguan makan atau binge eating disorder. “Pada remaja perempuan, diet tidak sehat bisa meningkatkan risiko menstruasi yang tidak teratur hingga nyeri haid atau dismenorea,” ungkapnya.
Dokter Rini, sapaan akrabnya menambahkan untuk menjaga berat badan remaja yang ideal perlu mengontrol porsi makan. Seperti makan dengan porsi yang cukup dan tidak berlebihan. Penting diketahui juga bahwa kebutuhan kalori setiap remaja juga berbeda, dinilai berdasarkan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan usia.(*)
