Bahkan, sebagai seorang teman yang memiliki ketulusan dalam pertemanan. Doski mengaku tak masalah dan tak akan menghindari teman yang datang pas lagi butuh saja. “Kalau mereka mau datang untuk curhat saya terima, karena saya tahu prioritas setiap orang beda-beda,” sambung Afifah.
Setiap orang memang punya pola pikir yang beda-beda yah gengs. But, untuk menghadapi teman yang toxic, kalian sebaiknya lebih mengedepankan rasa sabar dan jangan mudah terbawa perasaan yah.
Seperti yang dilakukan Siswa SMK SMAK Makassar, Arfansyah. Ia bilang, ketika menghadapi teman yang toxic, maka jangan segan untuk menolak apa yang mereka inginkan. Apalagi, ketika masalah tersebut akan melibatkan kita dalam kesulitan. “Paling tidak jangan baper ketika teman datang dengan kesedihannya. Kalau baper justru kita sendiri yang sakit hati,” jelas Arfan. (*)
