Begini Loh Kata Sobat KeKeR tentang Junk Food dan Traditional Food

  • Bagikan
photo by Muizzu Khaidir

Kivlan juga mengakui bahwa junk food memang lebih enak. Tetapi, doi tahu dampak jika ia sering mengonsumsi makanan tersebut. “Traditional food memang enak tapi lebih enak junk food. Tapi, saya harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak untuk kesehatan saya,” sambung Kivlan.

Dokter spesialis Gizi Klinik RS Ibnu Sina Makassar, dr Asrini Safitri,M.Kes,Sp.GK membenarkan, bahwa mengonsumsi junk food secara berlebih memang memiliki dampak negatif bagi tubuh. Dampaknya adalah berisiko menderita obesitas. “Dan jika obesitas terjadi, maka akan berisiko untuk terkena berbagai penyakit seperti penyakit jantung atau stroke,” jelasnya.

Berbeda dengan traditional food berbau daging-dagingan. Dr. Asriani menjelaskan, traditional food seperti coto dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh terutama yang mengandung rempah dan bagian dari sapi seperti daging, hati dan jantung yang baik untuk tubuh. “Ini mengandung zat gizi, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Sehingga dapat melancarkan pembentukan sel darah merah di dalam tubuh. ” pungkas dokter spesialis gizi itu.(*)

  • Bagikan