Denaldi Rawan, selaku scriptwriter membeberkan film yang mereka buat ini, menceritakan tentang seorang anak SMA bernama Uga yang dekat dengan teman sekelasnya Rina. Namun, Uga tidak menyadari masih punya sesuatu yang belum dia lepaskan. “Pesan moral dalam film ini khususnya untuk para remaja jangan terlalu berlarut dalam kesedihan. Sedih boleh tapi kita harus beranjak dari keterpurukan itu”, katanya.
Setelah melihat karya film siswa-siswi SMAN 8 Makassar, Asmawaty Aras selaku Pembina SMANDELart mengungkapkan rasa bangganya dan sangat mengapresiasi siswa-siswi yang bisa menghasilkan karya luar biasa ini.
“Karya yang patut diapresiasi karena anak-anak bisa bekerja sama dan mampu membagi waktunya antara belajar dan tentunya pekerjaan luar yang kemungkinan cukup menyita waktu”, ungkapnya.(*)