Kuluruskan kaki bertopang tangan
Dibawah riuh rimbun pepohonan
Memandang elok langit berawan
Menghirup lembut udara menenangkan
Tak jarang pikiranku berkeliaran
Tentang mengapa aku terlahir sebagai perempuan
Mengapa aku lahir bukan dari keluarga bangsawan
Apalagi sebagai lelaki perkasa nan rupawan
Mengapa harus kaum perempuan?
Dianggap rendah, hanya pabrik peranakan
Hanya pemuas nafsu kebejatan tuan tuan
Kehadirannya selalu disepelekan
Dulu… serendah itu ya perempuan?
Dengan tatapan penuh permohonan
Meminta sedikit belas kasihan
Namun tak ada yang bisa diharapkan
Hukum patriarki tetap memegang kekuasaan
Anak laki-laki pembawa berkah dan dirajakan
Anak perempuan dianggap aib dan dilupakan
Nasib buruk karena kelahiran seorang perempuan
Hingga tiba sinar elok rembulan
Risalah suci turut serta dibawakan
Risalah yang membawa rahmat dan keberkahan
Risalah yang memuliakan perempuan
Saat itu ketika perempuan dilecehkan