Menurutnya, warna yang biasa saya gunakan adalah warna hitam. Bagi SoKeR, pakaian berwarna hitam atau berwarna gelap sangat cocok digunakan remaja. Sebab, dapat membuat tubuh kelihatan tinggi, langsing dan memberi efek mencerahkan warna kulit.
Akan tetapi, di sisi lain create your own style atau berpakaian bagaimana style masing-masing juga faktor utama. Hal ini dikarenakan style masing-masing orang, berbeda-beda. Sebaiknya hindari fomo atau fear of missing out just be ur self if we talk about fashion.
“Karena biasanya jika fomo kita mengikuti pakaian sesuai trend walaupun tidak sesuai dengan style kita,” pesan Dila.
Astiti Tenriawaru Ahmad selaku dosen psikologi berpendapat, remaja sibuk dengan penampilan dikarenakan mereka mulai peduli dengan respons teman sebayanya. Mereka juga berusaha diterima lingkungannya. Karena itu, berpenampilan menarik penting baginya.
Selain itu, remaja mulai ada keinginan menarik di hadapan lawan jenisnya. Hal ini sesuai dengan masa perkembngannya untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis dibanding masa kanak-kanak.
Para remaja, kata dia, boleh saja berusaha berpenampilan semenarik mungkin, tetapi disesuaikan dengan kepribadian serta kondisi diri. Misalnya berkaitan dengan kondisi fisik, ekonomi dan lainnya.
“Jangan memaksakan diri untuk tampil ideal, tetapi tampillah sesuai potensi terbaik diri kamu sebagai diri pribadi. Pahami kelebihan dan kekurangan diri. Asahlah potensi positif kamu,” kata Astiti.
Nah SoKeR, berpenampilan itu juga sangat penting, ya, tetapi jangan membuatmu lebih mengurus penampilan dari apa yang menjadi keharusan dari dalam diri kamu. Lebih show up, entah kelebihan atau bakat yang kamu punya. So, be smart to anything. (*)
