KEKER.FAJAR.CO,ID – Gaes, kata-kata positif pastinya bisa menjadikan penyemangat untuk kamu. Tetapi, kadar pikiran positif yang terlalu banyak juga tidak baik dan berbahaya, lho. Istilahnya toxic positivity.
Dilansir dari laman halodoc, toxic positivity adalah kondisi yang terjadi saat seseorang selalu beranggapan dengan berpikir positif, semua masalah dapat dilewati dengan baik. Orang ini percaya jika dengan selalu positif dapat menjadi cara yang tepat untuk mengatasi semua masalah. Pengidapnya kerap menolak perasaan emosi yang negatif dan akhirnya dapat bertumpuk dan menimbulkan gangguan saat kesulitan untuk dibendung.
Seseorang yang percaya pada toxic positivity akan terus berusaha menghindari emosi negatif, padahal perasaan tersebut dihasilkan oleh otak untuk menandakan bahaya. Jika terus dibiarkan, kamu akan kesulitan untuk menilai masalah yang terjadi dan menganggap jika masalah yang terjadi akan terlewati dengan sendirinya. Pasti kamu tidak ingin hal tersebut terjadi bukan?
Selain itu, kamu juga dapat menjadi sumber toxic positivity saat selalu memaksakan orang lain melihat sisi baik ketika sesuatu yang buruk terjadi. Padahal, mungkin saja temannya tersebut hanya ingin meluapkan perasaannya, bukan untuk mendapatkan nasehat yang positif. Dengan begitu, dirinya tidak dapat mengekspresikan emosi yang dipendamnya dan mungkin berdampak buruk juga pada akhirnya.
Contoh beberapa kata yang mengandung toxic positivity adalah:
“Jangan menyerah, kamu pasti bisa.”
“Coba untuk melihat sisi positifnya, …”
“Kamu harus bersyukur, coba lihat penderitaan orang lain.”