“Acara ini bertujuan agar penyandang disabilitas lebih menguasai teknologi informatika dan komputer melalui literasi digita,” ungkap Ta’wir (36).
Hari Susanto, guru agama islam SMK Telkom Makassar mengatakan terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh peserta pada saat memulai pembuatan kontennya, dikarenakan disabilitas pada tuna netra. Selebihnya mereka semua cukup antusias dalam mempelajari materi hingga pembuatan produk yang dapat menghasilkan marketing produk bagi peserta disabilitas.
“Selain itu, para peserta disabilitas ini memiliki tingkat percaya diri yang tinggi. Oleh karenanya, mereka hanya perlu mengembangkan skill serta minat usaha yang diminati,” kata Hari Susanto (32).
Adapun peserta pelatihan TIK disabilitas, Muhammad Ilham Rahman (20) seorang mahasiswa Universitas Islam UIN Alauddin Makassar mengatakan ilmu yang didapatkan dari pelatihan ini akan dituangkan dalam karya dari konten-konten yang dibuatnya untuk di posting di akun Tiktoknya.
“Besar harapan saya, teman-teman penyandang disabilitas yang telah mengikuti pelatihan ini dapat menciptakan produk berupa konten positif untuk masyarakat, sehingga para penyandang disabilitas mendapat perhatian dan juga kesetaraan dengan masyarakat pada umum,” pungkasnya. (*)
Reporter : Andi Muhammad Aqshal