Psikolog, Syarvia Lukman mengatakan sebagai remaja, fase ini adalah saat dimana remaja cukup peduli dengan penilaian orang lain. Mudah terbawa perasaan ketika ada gosip yang beredar tentang diri pribadi. Efek medsos dan informasi yang mudah didapatkan, membuat remaja mudah terpapar informasi yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
“Kurangnya aktivitas, kontrol diri yang lemah dan self awareness yang belum berkembang, sehingga disibukkan dengan berita gosip. Selain itu, karena berpikir kritisnya jg Masih berkembang, kadang sulit memilah informasi yang valid atau tidak,” kata wanita yang akrab disapa Via ini.
Kenapa perlu santai aja ketika digosipin? Via menjelaskan karena kita tidak bisa mengontrol pikiran dan perasaan oranglain. Kita hanya bisa mengelola perasaan sendiri. Jika gosip tidak benar, abaikan. Jika pun benar, tidak perlu konfirmasi. Fokus pada aktivitas Dan prestasi yang ingin dicapai. Jangan biarkan gossip mempengaruhi pikiran dan perasaan kita.
“Lakukan aktivitas olahraga dan hobi lainnya, agar lebih fokus pada aktivitas dan diri sendiri dibanding mengikuti gosip,” pesan pemilik intagram @syarvialukman ini.
