Air Kelapa Muda Lebih Sehat Daripada Air Kelapa Tua? Kenali Perbedaan dan Manfaatnya

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Haiii Sobat KeKer, Tahukah kalian bahwa Air kelapa, juga dikenal sebagai Cocos Nucifera, dianggap sebagai minuman yang baik untuk kesehatan lho!

Kandungan nutrisi air kelapa, termasuk potasium, sodium, elektrolit, kalsium, dan vitamin C, memberikan manfaat. Air kelapa muda umumnya lebih dikenal di Indonesia. Air kelapa tua ternyata juga baik untuk kesehatan.

Kelapa tua berwarna coklat biasanya dipanen pada umur 11–12 bulan. Sementara kelapa muda berwarna hijau berumur kurang dari 7 bulan.

Lalu, apa sih manfaat serta perbedaan antara air kelapa muda dan air kelapa tua? Yuk simak penjelasan berikut ini Soker!

Perbedaan air kelapa muda vs air kelapa tua

Air kelapa muda tidak sama dengan air kelapa tua. Air kelapa muda biasanya lebih banyak daripada air kelapa tua. pH air kelapa muda juga lebih asam, sekitar 4,5, dibandingkan dengan air kelapa tua.

Air kelapa muda kurang manis daripada air kelapa tua. Kelapa muda memiliki air dengan rasa lebih asam meskipun tetap terasa manis. Namun, air kelapa tua tidak terlalu asam. Rasa air kelapa, bagaimanapun, bergantung pada jenis buah dan pemanis yang ditambahkan ke minuman.

Manfaat air kelapa muda vs air kelapa tua

Air kelapa tua dan muda memiliki manfaat yang sama. Kandungan nutrisinya hampir sama. Namun, air kelapa muda memiliki lebih banyak elektrolit. Oleh karena itu, minuman ini sangat baik untuk orang yang menderita diare atau dehidrasi.

Dibandingkan dengan kelapa tua, kelapa muda mengandung lebih banyak senyawa elektrolit, terutama kalium atau potasium. Untuk menghindari dan mengatasi kekurangan cairan, elektrolit diperlukan. Dia tetap yakin bahwa, meskipun dalam jumlah kecil, air kelapa tua masih mengandung elektrolit.

“Air kelapa muda lebih baik untuk cairan. Air kelapa tua mengandung lebih banyak kalori.”

Nah, jadi bagi kalian yang yang belum tahu manfaat dari air kelapa muda dan air kelapa tua, sudah di jelaskan di atas yah Sobat KeKer!

Putri Wulandari, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar

  • Bagikan

Exit mobile version