Overthinking: Musuh Dalam Pikiran yang Tak Pernah Tidur

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Pernahkah kamu merasa lelah bukan karena tubuh, tapi karena pikiran yang terus berputar? Saat semua kemungkinan, skenario terburuk, dan hal-hal kecil yang sebenarnya sudah lewat terus diputar ulang dalam kepala itulah overthinking, si musuh dalam selimut yang tampaknya makin akrab di era modern ini.

Di tengah tuntutan hidup yang tinggi, ekspektasi sosial, dan tekanan untuk “selalu benar”, overthinking menjelma menjadi kebiasaan yang sulit dikendalikan. Kita memikirkan hal yang belum tentu terjadi, mengulang-ulang kesalahan kecil, bahkan menebak pikiran orang lain semuanya dalam kepala sendiri.

Ironisnya, kita berpikir untuk mencari solusi, tapi malah terjebak dalam labirin kekhawatiran. Alih-alih merasa lega, kita justru makin terjebak dalam kecemasan. Pikiran kita aktif 24 jam, bahkan saat tubuh sudah rebah di tempat tidur.

Lalu, bagaimana menghadapi overthinking yang terus mengganggu?

Tulis Pikiranmu: Kadang, menuliskan kekhawatiran bisa membantu “mengeluarkan” beban dari kepala ke atas kertas.

Latih Mindfulness: Tarik napas dalam-dalam, fokus pada saat ini. Ketika kita hadir penuh, pikiran tak mudah melayang ke “bagaimana jika”.

Tetapkan Batas Waktu untuk Berpikir: Tak apa berpikir, tapi beri waktu. Misalnya, 10 menit untuk memikirkan solusi lalu berhenti.

Beranilah Mengambil Tindakan: Banyak overthinking muncul dari ketidakpastian. Bertindak, sekecil apa pun, bisa mematahkan rantai pikiran yang terus berputar.

Overthinking bukan kelemahan, tapi tanda bahwa kamu peduli. Namun, peduli pun perlu batas. Kamu berhak atas ketenangan, bukan hanya kelelahan mental.

Jadi, apakah overthinking bisa dihindari? Mungkin tidak sepenuhnya. Tapi ia bisa dijinakkan dengan kesadaran, latihan, dan keberanian untuk berhenti menyiksa diri sendiri dengan pikiran yang belum tentu benar.

Fitrah

  • Bagikan

Exit mobile version