KEKER.FAJAR.CO.ID – Sopan santun. Dua kata yang kelihatannya sepele, tapi efeknya bisa luar biasa. Di tengah zaman yang serba cepat dan serba online seperti sekarang, nilai-nilai kesopanan mulai terasa makin langka. Padahal, sekecil apa pun sikap sopan bisa berdampak besar, lho—baik dalam dunia nyata maupun digital.
Coba deh ingat, kapan terakhir kali kamu mengucap “maaf”, “tolong”, atau “terima kasih” ke orang lain? Kata-kata ini memang sederhana, tapi kalau diucapkan dengan tulus, bisa bikin orang lain merasa dihargai dan dihormati. Sayangnya, masih banyak yang mikir kalau sopan santun itu cuma formalitas basi yang nggak penting-penting amat.
Padahal, sopan santun bukan soal gaya atau aturan kuno. Ini soal menghargai sesama manusia.
Misalnya, saat kamu menyapa guru atau orang yang lebih tua, itu bukan cuma karena aturan, tapi karena kamu menunjukkan rasa hormat. Sama juga saat kamu antre dengan tertib tanpa nyerobot, itu bentuk sopan yang bikin lingkungan jadi nyaman buat semua.
Yang bikin miris, sekarang banyak yang merasa bebas banget di dunia maya. Di kolom komentar, banyak yang gampang nyinyir, ngata-ngatain, bahkan nyebar hoaks tanpa mikir panjang. Padahal, kesopanan juga berlaku di dunia digital. Netiket, istilahnya. Jadi, bukan berarti karena kita nggak ketemu langsung, kita bisa seenaknya.
Sopan santun juga penting banget di lingkungan sekolah. Bayangin kalau semua murid saling menghormati guru, teman, bahkan petugas kebersihan, pasti suasananya jadi lebih adem dan saling support. Sekolah bukan cuma tempat cari nilai, tapi juga tempat belajar jadi manusia yang baik.
Orang yang sopan biasanya juga lebih disukai banyak orang. Bukan karena mereka pencitraan, tapi karena mereka enak diajak ngobrol, bikin nyaman, dan nggak bikin ilfeel. Bahkan di dunia kerja nanti, attitude itu nilai tambah. Bakat penting, tapi sikap juga nggak kalah penting.
Ngomong-ngomong soal attitude, kita juga perlu ngerti konteks. Misalnya, sopan itu bukan berarti harus selalu diam atau nurut aja. Sopan itu bisa disampaikan sambil tetap tegas, tetap berani menyampaikan pendapat, tapi dengan cara yang nggak menyinggung.
Dan satu lagi, sopan santun itu bisa ditularkan. Kalau kamu sopan, orang di sekitarmu juga bisa keikut sopan. Efeknya tuh kayak domino, satu sikap baik bisa memicu kebaikan lain. Jadi, kenapa nggak mulai dari diri sendiri dulu?
Jadi intinya, sopan santun itu bukan hal remeh. Justru itu investasi sosial jangka panjang. Dunia bakal lebih damai dan nyaman kalau semua orang bisa saling menghargai. Yuk, jadi bagian dari generasi yang nggak cuma pintar, tapi juga punya etika!
Karena sejatinya, jadi keren itu bukan cuma soal gaya, tapi juga tentang gimana caramu bersikap sama orang lain. Dan sopan santun adalah cara paling sederhana buat jadi keren—beneran, deh.
~ Nur Zakiatil Khashashah