Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, Siswa Baru SMAN 16 Dapat Edukasi Dunia Maya

  • Bagikan

KEKER.FAJAR.CO.ID – Suasana penuh semangat dan keceriaan terlihat selama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 16 Makassar. Selama lima hari, kegiatan ini diikuti oleh 396 peserta didik baru, yang tak hanya diajak mengenal lingkungan sekolah, tetapi juga dibekali edukasi penting seputar bahaya narkoba, perundungan digital, dan kejahatan siber.

Salah satu peserta, Erin Saskia Putri, mengaku senang meski sedikit lelah mengikuti kegiatan ini.

“Seru sih, tapi agak capek. Tapi tetap happy juga mengikuti kegiatan MPLS ini,” ujarnya.

Erin juga memuji pemateri dari Polda Sulsel yang membawakan topik mengenai kejahatan siber.

“Pemateri dari Polda Sulsel keren, apalagi pas jawab pertanyaan itu jelas banget dan gampang dipahami,” tambahnya.

Peserta lainnya, Meyliani Anugrah Wijaya, menyampaikan rasa syukur karena bisa bertemu teman-teman baru dan berharap tetap akrab setelah MPLS.

“Sangat menyenangkan karena bisa mengenal lingkungan baru, teman baru, dan pelajaran baru yang lebih baik dari sebelumnya. Semoga dapat teman yang kayak gugus sekarang ini,” ucap Mey.

Kepala SMAN 16 Makassar, Drs. Yusuf, M.Pd., menyampaikan bahwa MPLS menjadi langkah awal bagi siswa untuk mengenali dunia baru mereka di bangku SMA.

“Selama lima hari ini, anak-anak diperkenalkan bagaimana lingkungan SMAN 16 Makassar, dan tentunya kegiatan ini juga bersinergi dengan Fajar Goes to School. Kami berharap anak-anak bisa mengenal program-program sekolah sebagai bekal menjalani masa belajar yang nyaman dan berkualitas,” tuturnya.

Kegiatan MPLS tahun ini juga menghadirkan sosialisasi penting dari AKP Iqbal Usman, SE., M.Hum., Panit Siber Ditreskrimsus Polda Sulsel. Dalam materinya, beliau menekankan pentingnya edukasi digital sejak dini untuk mencegah anak-anak menjadi korban atau bahkan pelaku kejahatan siber.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini karena bisa menjadi upaya pencegahan. Banyak kasus kejahatan siber yang menimpa remaja atau anak sekolah, seperti bullying antar teman atau masalah yang berasal dari keluarga,” jelasnya.

Menurutnya, polisi tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani kejahatan siber. Dukungan dari keluarga, sekolah, dan teman dekat sangat diperlukan untuk membentuk lingkungan yang sehat bagi anak.

“Biasanya semua bermula dari rumah. Kalau komunikasi dalam keluarga baik, InsyaAllah anak tidak mudah jadi korban. Maka penting adanya keterbukaan antara anak, guru, dan orang tua,” ujarnya.

Lebih lanjut, AKP Iqbal menuturkan bahwa Polda Sulsel telah memiliki tim pendampingan khusus, termasuk dari unit psikologi dan bekerja sama dengan pemerintah kota, provinsi, hingga LSM peduli anak dan perempuan.

Ia juga mengingatkan pentingnya etika digital yang harus dimiliki oleh semua kalangan, termasuk pelajar.

“Kejahatan cyber bisa menimpa siapa saja, dari anak-anak sampai orang tua. Maka penting untuk punya rasa tanggung jawab dan etika saat berselancar di dunia maya. Ingat, saring sebelum sharing. Jangan asal bagikan informasi yang bisa merugikan orang lain,” tegasnya.

Dengan suasana yang ramah, edukatif, dan penuh kebersamaan, MPLS SMAN 16 Makassar tahun ini menjadi gerbang awal yang menyenangkan bagi para peserta didik baru untuk memasuki dunia SMA yang lebih berwarna, aman, dan bijak secara digital.

  • Bagikan

Exit mobile version