Di awal gim kedua, Greysia/Apriyani kembali tampil apik dengan unggul 3-1. Momen luar biasa Greysia dan Apriyani terus manfaatkan hingga berhasil merebut poin 5-2, setelah pertahanan ganda putri Indonesia itu tidak mampu ditembus Chen dan Jia. Pertahanan luar biasa ganda putri Indonesia benar-benar luar biasa.
Permainan menjadi semakin menegangkan untuk pasangan China, Chen dan Jia. Perlahan Greysia dan Apriyani menjauh lagi hingga 8-3, tapi kemudian Chen dan Jia berhasil mendekat hingga 6-8. Permainan kembali sengit, lagi-lagi Greysia dan Apriyani mampu bangkit dan memimpin 11-7 saat interval setelah Chen beberapa kali melakukan kesalahan.
Usai interval permainan Greysia dan Apriyani sudah semakin tenang dan memiliki keunggulan poin yang cukup besar hingga 15-9, karena Chen dan Jia lebih sering melakukan kesalahan sendiri. Banyaknya bola yang tidak mampu dikembalikan membuat poin Greysia dan Apriyani terus melambung.
Greysia dan Apriyani terus memimpin jauh hingga 19-10 karena permainan sabar yang luar biasa dan tampil dengan tenang. Padahal Greysia Polli sempat mengganti raket karena senarnya putus, tanpa meminta challenge terlebih dahulu.
Chen dan Jia sempat mendekat 14-19, tapi Greysia dan Apriyani kemudian memastikan kemenangan 21-15 setelah pukulan Jia melebar keluar arena.
Berkat hasil ini, Greysia dan Apriyani akhirnya bisa mencetak sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang berhasil merebut medali emas Olimpiade sekaligus memberi emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. (*)