Cerpen Abu-Abu, Bahaya Bullying di Sekolah

  • Bagikan
keker

KEKER.FAJAR.CO.ID – Bullying. Sebuah tindakan yang sudah menjadi makanan sehari-hari Gresya. Seorang perempuan yang hidup dan menghidupi dirinya sendiri.

“Gue bilang enggak usah pakai gula!” seru Alin, pelaku perundungan Gresya.

“Tapi tadi bilangnya…,” Gresya berusaha membela dirinya.

Alin menyiram minumannya pada wajah Gresya. “Kerjaannya melawan mulu.” Lalu, ia meninggalkan Gresya yang sudah basah di sana, dengan tertawa kecil bersama temannya, Jiyan.

Gresya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, walaupun tidak bersih sepenuhnya, kemudian bergegas menuju kelasnya. “Dari mana kamu?” tanya Bu Ani, Guru Pelajaran Kimia, saat Gresya baru saja tiba di ambang pintu. “Setiap pelajaran saya kamu selalu telat masuk kelas,” lanjutnya.

“Maaf, Bu,” Gresya menjawab seadanya. Bu Ani hanya menggeleng pelan. Gresya segera masuk dan menuju ke tempat duduknya.

“Lo… kenapa?” Jinni bertanya, melihat penampilan Gresya yang saat ini cukup berantakan, memang sangat patut dipertanyakan. “Biasalah, sarapan,” jawab Gresya dengan santai.

“Alin?” tanyanya lagi. Gresya tersenyum mendengar tebakan Jinni. “Siapa lagi emangnya kalau bukan dia?”

Mendengar jawaban tersebut ditambah dengan senyuman itu, hanya membuat Jinni semakin sedih. Menjadi Gresya memang tidak mudah, sangat berat lebih tepatnya. “Enggak capek?” tanya Jinni dengan hati-hati. “Banget,” Gresya menghembuskan napasnya dengan berat, kemudian menenggelamkan wajahnya pada kedua tangannya di atas meja.

“Gresya!” Bu Ani berteriak dengan kencang. Membuat Gresya amat terkejut dan langsung menegakkan tubuhnya setelah mendengar namanya dipanggil seperti itu. “Udah telat masuk kelas, tidur lagi kamu sekarang?” “Enggak, Bu, saya enggak tidur,” jawab Gresya dengan sedikit ketakutan. “Sekarang kamu keluar, hormat bendera sampai jam istirahat!” perintahnya.

“Tapi, Bu-” Jinni membuka suara akan keributan ini. “Jinni kamu diam saja, enggak usah ngasih pembelaan,” tegas Bu Ani. Tidak ingin memperpanjang keributan di kelas, Gresya menuruti perintah Bu Ani. Ia kemudian langsung menuju ke lapangan, cuacanya sedang sangat terik saat ini.

“Matahari pagi enggak papa kok, Cha, sehat,” kata Gresya menyemangati dirinya sendiri.

Brukk…

Sebuah bola basket mengenai kepala Gresya, membuatnya terjatuh ke tanah. Padahal baru saja memberi semangat pada diri sendiri. “Ups, maaf yah, sengaja” kata Jiyan seraya tertawa pelan.

Pening menjalari kepala Gresya saat ini. Pandangannya berputar, telinganya bahkan samar-samar berdengung. Tanpa menggubris perkataan Jiyan, ia berdiri dan kembali menjalani hukumannya.

 ***

Gresya jatuh tersungkur di tanah, Jiyan lalu menuangkan tepung di atas kepala Gresya. “Biar lo enggak kurus amat, gue kasih tepung, kali aja ngembang kayak kue” kata Jiyan dan dilanjutkan dengan tawa Alin.

  • Bagikan