CERPEN JEJAK PERJUANGAN SEMANGAT DIGITALKU

  • Bagikan
keker

Gema ucapan selamat memenuhi gendang telinga sosok yang terbalut hijab putih itu. Senyum haru terpampang jelas di wajahnya. Azkia, yah namanya Azkia, murid kelas XI tepatnya di kelas XI IPA 1.

Kebanggaan tertoreh kepada guru-guru dan teman-temannya setelah ia berhasil menjuarai Lomba Menulis Tingkat Nasional. Apalagi saat ini, dia juga berhasil masuk sebagai tiga besar juara kelas.

“Permisi Kak, maaf mengganggu,” ujar Dinda salah satu anggota tim jurnalistik sekolah menghampiri Azkia.”Iya, kenapa Din?” Sambut Azkia dengan ramah.”Begini Kak, tim jurnalistik sekolah ingin meminta kesediaan kakak untuk diwawancarai seputar pengalaman kakak.Hasil wawancara nanti akan kami publish di akun media sosial tim jurnalistik dengan tujuan bisa menjadi motivasi kepada peserta didik yang lain,” jelas Dinda. Mendengar penuturan Dinda, Azkia mengangguk-angguk tanda paham dengan apa yang Dinda sampaikan.”Dan ini juga salah satu arahan dari pembina tim jurnalistik sekolah Kak,” sambungnya.”Oh iya, boleh kok Din,” ujar Azkia dengan antusias.”Oke Kak, berarti Kak Azkia bisa sekarang yah?” Dinda memastikan.”Iya Din bisa kok, ayo!” Dinda memberi kode berupa anggukan kepada Azkia, kemudian beranjak menuju sekretariat jurnalistik. Menyadari hal itu Azkia mengekor di belakang Dinda.


“Bisa Kak Azkia ceritakan, bagaimana perjuangan Kakak sehingga sampai ke titik saat ini?” pinta Dinda.”Bisa Din,” balas Azkia, kemudian memperbaiki duduknya dan mulai mengatur posisi untuk menceritakan pengalamannya.

AZKIA POVDulu, saya merupakan murid yang tertinggal di kelas. Tak jarang ketika guru asyik menjelaskan, saya juga asyik sendiri dengan coretan-coretan kata di buku saya. Dan tak jarang juga, teguran guru-guru menggema di kelas karena ulah saya. Bukan karena saya bodoh, hanya saja saya bosan dengan sistem pembelajaran yang monoton. Apalagi pada saat itu, saya belum punya handphone pribadi.

Tepat di hari ulang tahun ke-16, Ayah memberiku hadiah yang begitu luar biasa, yaitu handphone. Meskipun bekas, tapi bagiku itu adalah hadiah yang sangat luar biasa. Semenjak saya punya handphone, saya mulai kenal dengan aplikasi Wattpad, yaitu platform digital untuk membaca dan menulis. Melalui aplikasi inilah, saya mencoba untuk menulis sebuah cerita sebagai selingan pengembangan diri selain pembelajaran di sekolah.

Dan ngomong-ngomong tentang pembelajaran di sekolah, semenjak punya handphone, saya mulai untuk membenahi diri dan mengejar ketertinggalan. Tak jarang ketika guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah dan saya tidak begitu paham, saya melihat penjelasan materi yang sama di platform digital seperti YouTube, ataupun aplikasi belajar penunjang lainnya seperti Ruang Guru, Zenius, dan Quipper.

  • Bagikan