Cerpen Nasihat Bijak, Hana dan Idolanya

  • Bagikan
keker

KEKER.FAJAR.CO.ID – Pembelajaran matematika dari Pak Agung hari ini diakhiri dengan beberapa soal yang sepertinya agak sulit. Semua siswa mulai menghelah napasnya.

Terdengar suara bel yang berarti waktu istirahat pertama. Baru saja aku merapikan barang, tiba-tiba;

“Hana, kamu mau tanya pertanyaan tadi ke Jonathan?” tanya Muti.

“Ih bisa juga. Siapa tau dia jawab pertanyaannya. Dinotis atau tidak, setidaknya kita pernah mencobanya, kan?”

Iya Jonathan Pierce, mahasiswa asal Indonesia yang lolos masuk universitas top 3 di Jepang. Bisa dikatakan kami adalah fans-nya sejak youtube channel-nya dibuat sekitar tiga tahun yang lalu.


Setelah pulang sekolah, aku menyalakan hpku dan ternyata banyak sekali notifikasi dari tweet Jonathan. Aku sangat mengaguminya karena meskipun ia memiliki banyak tugas kuliah, ia tetap aktif di media sosialnya untuk berinteraksi dengan fansnya. Tiba-tiba ibu memanggilku.

“Hana, ini ada paket kamu lagi. Paket apa?”“Astaga, Bu. Kan aku kaget.”

“Soalnya kamu serius banget lihat hp. Jonathan lagi update?”

“Iyap. Paket itu isinya buku kisah perjalanan Jonathan sampai ia bias berada di Jepang sambil membuat konten,” jelasku dengan ekspresi senang membuka paket tersebut.

“Suka dengan seseorang itu boleh tapi jangan berlebihan. Ingat, pelajaran lebih penting,” tegas ibu.

“Iya bu.”

Ia keluar sambil membawa sampah bekas paketku. Waktu yang pas. Muti menelponku.

“Hana, kamu sudah bertanya?”

“Belum. Tadi, ibuku menceramahiku lagi.”

“Masalah itu lagi yah. Semangat yah, Hana! Mungkin suatu saat ibu kamu bakal mengerti. Aku aja yang tweet kalau begitu,” aku tidak membalasnya dan mengambil buku pelajaran.

Setelah beberapa detik, dan terkirim. Apakah ini akan dijawab oleh Jonathan?

Terdengar suara notifikasi yang berasal dari twitter.

“HANA, SOALNYA DIJAWAB SAMA JONATHAN.” Aku segera melihatnya, dan ternyata iya dijawab. Seperti ini ya rasanya jika dinotis dengan idola sendiri.


Pembelajaran olahraga tadi yang berupa praktik, membuat satu kelas lelah. Sehingga ada yang pergi membeli makanan dan minuman, ada yang ke kelas untuk istirahat dan ada yang seperti kami, sedang duduk di kantin sambil melihat orang lalu-lalang.

“Muti, kamu mau ikut fanmeet-nya?”

  • Bagikan