Ikuti Kisah Sky di Cerpen After the Storm

  • Bagikan
keker

KEKER.FAJAR.CO.ID – “Sky cepat kamu udah hampir terlambat nih!”

“ Iya Bun, ini udah mau berangkat kok!”

Hai, namaku Syahra Kiki Yaninda atau biasa dipanggil Sky. Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah pandemi. Walau sudah berada di bangku kelas 2 SMA, aku masih merasa bahwa aku baru masuk SMA. Sebab sekolah online membuat segalanya tak nyata.

Aku adalah anak yang terbilang sangat jarang keluar rumah. Selain karena PPKM, keluargaku juga sangat melarang kami keluar jika tidak terlalu penting. Maka dari itu aku sungguh bersemangat untuk ke sekolah pagi ini. Aku sungguh penasaran bagaimana wajah-wajah mereka yang satu tahun belakangan ini hanya kulihat melalui layar komputer atau layar handphone ku saja. Karena aku juga tak pernah menemui mereka secara langsung.

“Bun tolong ambilin diatas meja di kamar Sky dong, soalnya udah pake sepatu kan bakalan ribet kalo harus di lepasin lagi.” Dengan gaya memelas.

“Iya udah, ini, tas kamu jangan lupa bekalnya di makan ya, kalau bisa gausah beli jajanan, bunda udah masukin ciki dalam tasmu juga. Dan ya, walau pandemi udah reda dan kamu udah vaksin tetap pakai maskernya usahain jangan di buka dan kalo emang gak bisa jaga jarak dengan temanmu usahain jangan bersentuhan dan setiap udah pegang benda jangan lupa pakai handsanitizer.” Jelas bunda sambil memberikan tasku kepadaku.

See? Dengan melihatnya banyak berbicara tadi, kalian pasti sudah tahu seketat apa keluargaku saat pandemi.

“Iya bundaaa, yaudah Sky berangkat dulu ya, Assalamu’alaikum dadah!” sambil mencium punggung tangannya lalu melambai kepadanya.

“Iya Wa’alaikumussalam, hati-hati ya sayang!” Sambil membalas lambaianku.

Sesampainya aku di sekolah, aku merasa sangat asing karena bisa dihitung jari aku ke sekolahku. Aku melihat sangat banyak orang dan sangat asing, bahkan guru-guruku pun sangat asing bagiku. Seolah aku baru memasuki sekolah pada saat di bangku pertama. Dan sangat banyak perbedaan saat sekolah sebelum pandemi dan setelahnya.

Dulu saat sebelum pandemi kita akan langsung mengenali teman-teman kita dan langsung akrab. Tak seperti situasi sekarang ini, dikarenakan wajib memakai masker aku sampai sangat susah mengenali teman-temanku. Dan pada saat kita bersama semua akan merasa canggu. Mereka hanya berfokus kepada ponsel mereka masing-masing, mungkin karena itulah kami susah akrab.

Dan ada satu hal yang palig membuatku terkejut akan teman-temanku. Mungkin memang benar, sifat orang yang kita kenal di virtual, sifatnya akan sangat berbeda saat kita bertemu secara langsung.

Contohnya seperti orang yang duduk tepat disampingku ini. Ia adalah Lyorendra, di grup kelas dia sangat aktif, tak jarang ia memulai chat pertama di grup kelas. Ia juga lumayan dekat denganku karena tak jarang kami membahas tugas yang diberikan kepada kami.

Tetapi, saat aku melihatnya secara langsung, ia sangat dingin dan hanya berfokus pada game online yang iya mainkan lewat ponselnya sambil menunggu guru kami datang. Bukan hanya aku, tetapi hampir semua orang yang berada di ruang kelas ini menatapnya dengan heran. Seolah naluri semua orang mengatakan, “Ia beneran Lyoren?”. Tetapi orang yang menatap dia hanya dibalas dengan tatapan dingin. Seolah mengatakan “apa lo liat-liat”.

Dan dua orang lagi yang membuatku sangat heran. Ia ialah pasangan yang dianggap couple goals di kelasku. Siapa lagi kalo bukan Satya dan Zayra. Mereka sangat bucin satu sama lain, tak jarang membuat kami iri dan seolah dianggap tak ada jika mereka sedang bucin di grup kelas.

Tak jarang aku melihat postingan social media salah satu dari mereka yang memposting tentang kemesraan mereka berdua. Tetapi entah mengapa, saat ini mereka seperti orang yang tak saling kenal?. Mungkin saja karena ini area sekolah.

Tetapi bukankah sangat berlebihan saat mereka duduk sangat berjauhan?. Posisi mereka saat ini adalah Zayra berada pada bangku paling depan pojok kanan dekat pintu, sedangkan Satya berada di sebrangnya tepatnya pada bangku paling belakang pojok kiri. Dan parahnya lagi mereka hanya sibuk dengan ponsel masing-masing. Zayra sibuk dengan sosmednya sedangkan Satya sibuk dengan game onlinenya sama seperti Lyo (Lyorendra).

Saat guruku masuk suasananya tak jauh beda saat ia belum masuk dan keluar. Sama-sama sunyi. Aku kira jika guru sudah keluar dari kelas, kelasku akan riuh entah itu mereka membicarakan tentang pelajaran yang baru dijelaskan atau tugas yang sudah di berikan. Tiba-tiba Lyoren mengechatku.

Lyorendra XI IPA 2PSky, boleh nanya soal tugas yang akandi kumpul bentar dari bu lisa gak?Ha? Iya kenapa? Lo knp gk ngomong langsung aja si?Kitakan sampingan bodoh.

“Jadi boleh nanya apa engak?” Tanya Lyoren tiba-tiba yang agak membuatku sedikit terkejut.

“Bisa ngomong lo? Gua kira lo bisu, ia mau nanya apa?”

“Mulut lo ya! Iya soal yang ini nih.”

“Abisnya lo kek bukan Lyoren yang gue kenal. Ooh soal itu jadi gini…” Lanjut menjelaskan tentang soal yang di maksud Lyoren, Tanpa sadar bel pulang pun bunyi.

  • Bagikan